Fakta dan Data Seputar Bencana Lahar Dingin dan Longsor Sumbar

15 May 2024 15:02

Banjir lahar dingin menghancurkan permukiman warga dan tanah longsor di Sumatra Barat. Sejumlah sarana prasarana dan akses jalan terputus. 

Apa yang Terjadi di Sumatra Barat?

Banjir lahar dingin disebabkan debit hujan yang tinggi di Marapi. Hujan deras bahkan disebut menyebabkan air sungai yang berhulu di Gunung Marapi meluap dan menciptakan jalur baru yang membawa batu-batu besar dari atas gunung ke permukiman warga.

Selain itu, hujan lebat juga menyebabkan beberapa wilayah longsor. Sekjumlah akses jalan utama pun sempat terputus seperti jalur Padang dan juga Bukittinggi.

Langkah Penanganan Bencana

Tim gabungan saat ini tengah memfokuskan pada upaya pencarian dan evakuasi korban. Termasuk perbaikan rumah dan lahan pertanian warga yang rusak dan terdampak terjangan material vulkanik dari Gunung Marapi.

Saat ini Pemerintah terus melakukan pembersihan area terdampak, sehingga akses jalan yang terputus bisa terbuka dan dapat dilalui untuk jalur distribusi bantuan serta alat berat. Sungai-sungai juga sudah dinormalisasi, agar jalur aliran air dan lahar dingin terbuka.

Pemerintah Sumatra Barat (Sumbar) menetapkan status tanggap darurat bencana selama selama 14 hari, terhitung 13 Mei hingga 26 Mei 2024. Dengan demikian, penanganan bencana banjir bandang di 4 kabupaten kota di Sumbar yakni Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Padang Pariaman, akan berfokus pada pemulihan korban atau penyintas, serta kebutuhan dasar. 
 
Baca: Kebutuhan Pengungsi Banjir Lahar Dingin di Sumbar Dipastikan Terpenuhi

Sebab Terjadinya Bencana

Sepanjang enam bulan terakhir, banjir lahar dingin sudah terjadi tiga kali di sejumlah daerah di sekitar Gunung Marapi, Sumatra Barat. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatra Barat, Wengki Purwanto mengungkapkan apa yang terjadi di Sumatera Barat merupakan bencana ekologis yang terjadi karena salah sistem pengurusan alam.

Banjir bandang dan lahar ini terus berulang dan makin tinggi intensitasnya karena eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan serta pembangunan yang tidak berbasis dengan mitigasi bencana.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)