Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat memiliki tradisi gotong royong, Mambeso Lopi. Dalam tradisi ini, warga bersama-sama menarik sebuah kapal berukuran besar.
Warga Suku Mandar di Desa Bala, Kecamatan Banipa, tampak semangat saat sedang menarik kapal nelayan. Kapal berukuran 4x12 meter dengan bobot 11 ton ini, akan diparkir di daratan untuk menghindari hempasan ombak, mengingat kondisi cuaca buruk sedang melanda wilayah Perairan Teluk Mandar.
Sebelum menjalankan Mambeso Lopi, pemilik kapal biasanya memberi pengumuman lewat masjid terdekat ataupun dari mulut ke mulut. Masyarakat yang datang tidak dibayar dan ikhlas dalam membantu menarik kapal.
Proses pemindahan kapal membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam. Usai kapal berhasil ditarik, warga disuguhkan dengan makanan atau minuman seperti bubur kacang hijau yang dalam Suku Mandar disebut Ule-Ule dan Es Cendol.
Tradisi Mambeso Lopi merupakan warisan leluhur dan sudah ada sejak dulu di Tanah Mandar, sehingga melekat di kalangan nelayan. Mereka akan selalu saling membantu satu sama lain jika ada yang mengalami kesulitan.
(M. Khadafi)