21 July 2023 08:52
Usai menerima penghargaan Penggerak Cegah Stunting dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu semakin tancap gas dalam upaya penanganan stunting di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.
Sehari setelah menerima penghargaan di Jakarta, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Mbak Ita, langsung memberikan arahan kepada seluruh stakeholder melalui kegiatan Rembug Stunting 2023. Wali Kota Semarang itu juga mengingatkan agar tidak terbuai dengan penurunan angka stunting di awal tahun yang besar.
Jika dilihat, angka stunting di Kota Semarang angkanya kian menurun, meski tidak signifikan lagi. Menurut Mbak Ita, penanganan stunting jangan hanya menyasar pada anak saja tetapi juga ibu hamil dan remaja calon pengantin. Karena ibu hamil dan remaja putri yang tidak cukup gizi berpotensi menghasilkan keturunan stunting.
Pihaknya juga menghimbau jajarannya agar memiliki data stunting per kelurahan, sehingga penanganan yang dilakukan dapat lebih cepat dan terarah. Karena saat ini, data stunting baru tersedia per Puskesmas.
"Di Semarang ini kami mempunya tagline konsep bergerak bersama. Jadi, bagaimana semua stakeholder baik yang dari Pemkot Semarang, BKKBN, Kementerian Kesehatan, semua bergerak termasuk tim penggerak PKK. Kemudian, anggaran-anggaran ini dikumpulkan menjadi satu perioritas," ujar Mbak Ita.
Selain itu, Hevearita juga mengingatkan kepada jajarannya agar angka stunting tidak naik kembali. Mbak Ita berharap agar semua dapat memahami dan melepas ego sektoral.