NEWSTICKER

Sambo Cs Mencari Pembebasan

N/A • 27 January 2023 13:06

Para terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua telah membacakan pembelaan mereka atas tuntutan dan berbagai dalil tuduhan. Tak sedikit ungkapan penuh harapan terlontar dari para terdakwa agar mereka bisa dibebaskan dari konsekuensi pidana. 

Sidang pledoi merupakan tahapan yang sangat penting bagi terdakwa sebagai kesempatan untuk menolak, menyanggah, atau melakukan perlawanan atas segala tuduhan. Tidak heran kalau dari segi waktu, berjalannya persidangan pun cukup lama. Setiap terdakwa memakan waktu sekitar dua sampai enam jam. 
 
Kuat Ma'ruf saat membacakan pledoinya membantah mengetahui perencanaan pembunuhan Brigadir J. Kuat juga menuding isu perselingkuhan Putri Candrawathi dan Yosua sebagai imaginasi jaksa. Selain itu, Kuat juga merasa jengah dengan adanya tuduhan dirinya selingkuh dengan Putri Candrawathi. 

Sementara Ricky Rizal membacakan nota pembelaan pribadinya selama tiga puluh menit. Sambil menangis, Ricky Rizal mengaku menyesal dan tertekan karena ikut skenario tembak-menembak versi Ferdy Sambo. 

Sidang pledoi Ricky Rizal kemudian dilanjutkan dengan sidang Ferdy Sambo. Eks Kadiv Propam Polri itu memberi judul bagi pledoinya "Setitik Harapan dalam Ruang Sesak Pengadilan". Pledoi pribadi itu dibacakan Sambo sekitar 30 menit. 

Dalam pledoinya, Sambo kembali membantah ada perencanaan membunuh Brigadir J. Namun, Sambo mengakui perbuatan skenario tembak menembak. Sambo juga sempat membeberkan pengabdian dan prestasi yang telah diraihnya selama 28 tahun berkarier di Polri. 

Sementara pledoi Putri Candrawathi berjudul "Jika Tuhan Mengijinkan, Saya Ingin Kembali Memeluk Putra-Putri Kami". Putri menegaskan dirinya adalah korban kekerasan seksual, pengancaman dan penganiayaan Yosua. Putri juga menyebut tuduhan perselingkuhannya dengan Yosua sebagai fitnah tak masuk akal. 

Terakhir, giliran Richard Eliezer membacakan pledoi berjudul "Apakah Harga Kejujuran Harus Dibayar 12 Tahun Penjara?". Eliezer dalam pledoinya mengklaim diperalat, dibohongi dan disia-siakan oleh Sambo. 
(Sofia Zakiah)
';