Dedi Mulyadi Bersiap Maju Pilkada Jabar?

7 June 2024 09:47

Kandidat kuat Bakal Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjajaki dukungan dari Partai Demokrat Jawa Barat. Dedi menjalin Komunikasi untuk mencari dukungan untuk koalisi di Pilkada Jabar 2024.

Mantan Bupati Purwakarta tersebut mendatangi kantor DPD Demokrat Jawa Barat dengan didampingi oleh sejumlah pengurus Partai Gerindra diantaranya, ketua DPD Partai Gerindra Kota Bandung Anton Wijaya. Dedi Mulyadi mengaku ia mendatangi kantor Partai Demokrat Jabar secara pribadi bukan dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Meski berniat maju di Pilgub Jabar, Dedi menegaskan masih belum sampai ke tahapan formal pendaftaran karena masih menunggu mekanisme yang diputuskan oleh Pengurus Gerindra pusat.

Sementara itu, Partai Demokrat Jawa Barat mengklaim saat ini sudah ada kesepakatan antara empat partai untuk mendukung calon yang sama di Pilgub Jabar 2024 yakni Gerindra Golkar Demokrat.
 

Baca: Nama Mantan Pemimpin Daerah Warnai Bursa Pilkada Jabar

"Dan nanti kita menunggu apa yang akan menjadi keputusan Koalisi Indonesia Maju (KIM) ya. Tugas kita hari ini adalah membangun komunikasi. Yang pertama komunikasi sesama partai, yang kedua komunikasi dengan masyarakat luas dimana itu sering dilakukan tiap hari. Yang ketiga, komunikasi dengan tokoh masyarakat. Dan itu akan saya terus lakukan, itu tugas saya yang yang diberikan oleh Pak Prabowo untuk terus bersama rakyat di tengah-tengah masyarakat menyelesaikan seluruh problem masyarakat," Tutur Dedi Mulyadi.

Ketua DPD Partai Demokrat Jabar, Anton Sukartono mengakui kinerja Dedi Mulyadi yang luar biasa dan memiliki potensi kuat dalam Pilgub Jabar

"Saya tahu kinerjanya beliau sangat luar biasa dan kita doakannya sama-sama Insyaallah Kang Demul mendapat rekomendasi dari Partai Gerindra," Ungkap Anton Sukartono.

"Saat ini kan belum banyak yang keluar. Kemarin kami komunikasi dengan partai Gerindra, Partai Golkar, dengan partai PAN, dengan PKS. Kami bertanya, siapa sih calon gubernurnya? ada beberapa nama disebutkan. Ya tentu kita hanya bisa ibaratnya kalau orang jabat 'bobogohan' lah, tapi yang menentukan kan DPP," tutur Anton.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiyah)