Segera Tayang, 'Kaka Boss' Angkat Cerita Orang Indonesia Timur

Film komedi keluarga, Kaka Boss segera menghibur para pecinta film di Indonesia. Diproduksi Imajinari, film tersebut menjadi debut layar lebar untuk penulis dan sutradara Arie Kriting.

Showbiz Metro TV berkesempatan mewawancarai Arie Kriting, Ernest Prakasa, dan pemeran utama. Seperti apa keseruan wawancaranya?

Film ini bercerita tentang apa?

Arie Kriting: "Film Kaka Boss ini bercerita mengenai seorang ayah bernama Ferdinand Omakare yang diperankan oleh Kakak Godfred Orindeod. Dia itu mengelola sebuah bisnis yang berkaitan dengan usaha jasa keamanan dan penagihan. Hal ini menyebabkan anaknya tidak bangga dan tidak bahagia dengan pekerjaan ayahnya. Sehingga, ayahnya berpikir untuk mengganti profesi menjadi seorang penyanyi. Saat mengganti profesi menjadi seorang penyanyi, ternyata suaranya itu jelek. Namun karena dia adalah bos preman, maka semua orang tidak ada yang berani mengatakan kebenaran."

Bagaimana membangun keakraban dengan para pemain?

Ernest Prakarsa: "Kalau saya bondingnya biasa saja, karena mereka ini cara bondingnya nge-dance. Saya tidak bisa nge-dance, salah satu cara paling efektif buat mereka itu joget bareng."

Godfred Orindeod: "Kalau saya tidak bisa joget, kita ikut-ikut saja dan paling kami banyak duduk-duduk, cerita-cerita bohong."

Apa yang membuat Anda tertarik mengangkat cerita orang Indonesia timur?

Arie Kriting: "Kalau saya setelah diskusi sama Koh Ernest, mungkin dari tahun 2017, ada perasaan ingin membuat sebuah film Indonesia timur tapi yang mood-nya itu membahagiakan karena selama ini saya merasa film-film Indonesia timur itu sering kali memotret kehidupan orang timur yang menyedihkan, susah air, susah sekolah, tidak ada fasilitas, itu yang sering kali ditayangkan di layar lebar. Saya ingin memberikan opsi menghiasi layar lebar Indonesia dengan film Indonesia timur yang membahagiakan. Sehingga ketika keluar dari bioskop, orang tidak lagi merasa miris dan kasihan terhadap situasi yang ada di Indonesia timur, tetapi juga mereka bisa bangga."

Ernest: "Kalau menurut saya Kaka Boss punya premis yang menggelitik. Debt Collector ingin jadi penyanyi sudah sesuatu yang menarik sekali, tapi bukan cuman itu. Alasan dia menjadi penyanyi karena ingin membanggakan anak perempuannya yang malu sama profesi bapaknya. Jadi mengundang sebuah konflik keluarga yang sangat real dan pelik.

Wawancara Selengkapnya: Film Kaka Boss, Komedi Penuh Tawa & Kehangatan Khas Indonesia Timur