Jakarta: Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata antara Thailand dengan Kamboja menunjukkan kekuatan ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan. Hal itu disampaikan Anwar saat menghadiri konferensi ASEAN di Jakarta pada Selasa sore, 29 Juli 2025.
Menurut Anwar, keterlibatan konstruktif negara-negara anggota ASEAN sangat penting dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas regional. Ia menilai langkah damai antara kedua negara membuktikan bahwa ASEAN memiliki peran strategis sebagai penengah dalam konflik kawasan.
"Partisipasi aktif membantu memfasilitasi kedua pihak untuk menyepakati gencatan senjata segera dan tanpa syarat. Ini mencerminkan kekuatan ASEAN serta keterlibatan konstruktif yang telah kita bicarakan selama puluhan tahun bersama mitra-mitra kita," ujar Anwar dikutip dari
Prioritas Indonesia Metro TV pada Kamis, 31 Juli 2025.
Kesepakatan gencatan senjata tanpa syarat antara Thailand dan Kamboja dicapai dalam sebuah pertemuan di Malaysia pada Senin, 28 Juli 2025. Kesepakatan tersebut menjadi terobosan penting dalam meredakan konflik bersenjata di perbatasan yang berlangsung selama lima hari dan telah menewaskan sedikitnya 35 orang serta menyebabkan lebih dari 260.000 warga mengungsi.
Selain itu, Anwar juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping atas kontribusi mereka. Anwar menyampaikan hal tersebut karena kontribusi kedua pemimpin negara itu dalam mendukung upaya perdamaian antara Thailand dan Kamboja.
(Tamara Sanny)