3 August 2025 22:59
Setelah mendapat abolisi dari Presiden Prabowo, mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong sadar ada banyak pihak yang gelisah di balik putusan itu. Namun, ia memilih menghormati semua pandangan karena yang ia alami bukanlah proses hukum yang ideal. Justru di hari kebebasannya, Tom ingin membuka babak baru dan menyerukan perbaikan hukum yang lebih adil.
Bagi Tom Lembong, kebebasan ini bukan sekadar soal fisik. Abolisi itu juga memulihkan nama baik dan kehormatan dirinya sebagai warga negara.
"Ini tidak mudah dan saya menghormatinya sebagai sebuah keputusan konstitusional yang lahir dari pertimbangan yang mendalam. Namun, saya juga sangat sadar bahwa banyak pertanyaan dan kegelisahan yang menyertai abolisi ini. Saya juga menghormati pandangan-pandangan seperti itu," ujar Tom Lembong.
Pengacaranya, Ari Yusuf Amir, juga mengakui keputusan abolisi itu menimbulkan pro dan kontra. Namun, ia menegaskan bahwa Tom Lembong tidak ingin hari kebebasannya menjadi akhir cerita dalam menyuarakan perbaikan hukum.
"Beliau menganggap bahwa walaupun perkaranya sudah selesai, tetapi persoalan-persoalan dalam proses penegakan hukum ini jangan dianggap selesai. Abolisi ini adalah salah satu upaya koreksi negara atas penegakan hukum yang mungkin dirasakan tidak akan menghasilkan keadilan," jelas Ari.
Setelah menerima abolisi, Tom Lembong tak ingin melupakan orang-orang yang senasib seperti dirinya, tapi tidak punya dukungan hukum maupun perhatian publik.
?"Saya tidak ingin kemerdekaan saya hari ini menjadi akhir dari cerita. Saya ingin ini menjadi awal dan tanggung jawab bersama. Saya ingin menyuarakan, mengingatkan, dan bila mungkin membantu agar sistem hukum kita menjadi lebih adil, lebih jernih, dan lebih memihak kepada kebenaran, alih-alih pada kepentingan sempit tertentu," kata Tom.