Dipanggil Presiden, Dirut KAI Jelaskan soal Whoosh

4 November 2025 10:38

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bobby Rasyidin menegaskan, isu restrukturisasi utang dan dugaan markup Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh masih dalam pembahasan antara pemerintah dan pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). KAI sebagai salah satu pemegang saham KCIC bersikap kooperatif terhadap setiap permintaan data maupun keterangan yang diajukan lembaga penegak hukum.

"Yang jelas PT Kereta Cepat Indonesia-China sangat patuh dan taat kepada hukum, dan kami sangat mendukung permintaan-permintaan data atau kesaksian dari KPK," ujar Bobby usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 3 November 2025.

Dia menambahkan pembahasan dalam rapat terbatas bersama Presiden lebih banyak menyoroti peningkatan layanan kereta komuter di wilayah Jabodetabek. "Terus terang tadi tidak banyak membahas mengenai itu (Whoosh), ya lebih banyak membahas mengenai layanan kereta komuter," tutur Bobby.

Namun, Bobby mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto sempat menyinggung perlunya pembahasan lanjutan mengenai proyek kereta cepat.

"Beliau sedikit menyinggung ini segera dibicarakan," ujar Bobby. 
 

Baca juga: Presiden Prabowo Pastikan bakal Cari Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh


Mengenai restrukturisasi Kereta Cepat Whoosh, Bobby mengatakan pembahasan masih berlangsung antara Danantara, sebagai holding BUMN transportasi, dengan pemerintah.

"Kami sudah koordinasi dengan Danantara sebagai holding dari KAI. Lagi dibicarakan antara Danantara dengan pemerintah juga tentunya," kata dia. 

Proyek KCJB yang dioperasikan KCIC tengah menjadi sorotan publik setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi adanya penyelidikan terkait dugaan markup biaya. Pemerintah menegaskan akan memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam seluruh proyek strategis nasional, termasuk Whoosh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Nopita Dewi)