Jakarta: Memilih jurusan kuliah bukan hanya perkara minat, tetapi juga berkaitan erat dengan prospek kerja di masa depan. Di tengah persaingan yang semakin ketat di dunia kerja, penting bagi calon mahasiswa untuk mempertimbangkan tingkat penyerapan lulusan di pasar kerja dari jurusan yang akan dipilih.
Laporan terbaru dari Federal Reserve Bank of New York pada 2025 mengungkap data menarik mengenai tingkat pengangguran berdasarkan jurusan kuliah. Data ini menunjukkan bahwa tidak semua jurusan memiliki peluang kerja yang sama setelah lulus. Beberapa bidang memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi, sementara yang lain justru sangat rendah.
Jurusan dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi 2025
Berikut adalah 10 jurusan dengan tingkat pengangguran tertinggi di tahun 2025:
- Antropologi – 9,4 persen
- Fisika – 7,8 persen
- Teknik Komputer – 7,5 persen
- Seni Komersial dan Desain Grafis – 7,2 persen
- Seni Rupa – 7,0 persen
- Sosiologi – 6,7 persen
- Ilmu Komputer – 6,1 persen
- Kimia – 6,1 persen
- Sistem Informasi dan Manajemen – 5,6 persen
- Kebijakan Publik dan Hukum – 5,5 persen
Tingginya angka pengangguran di bidang-bidang tersebut umumnya disebabkan oleh keterbatasan lapangan kerja, persaingan yang ketat, dan kebutuhan pengalaman kerja yang tinggi. Oleh karena itu, mahasiswa di bidang ini perlu membekali diri dengan keterampilan tambahan, pengalaman magang, dan relasi profesional yang kuat sejak dini.
Jurusan dengan Tingkat Pengangguran Terendah 2025
Sementara itu, berikut adalah jurusan-jurusan dengan tingkat pengangguran terendah, yang menunjukkan bahwa lulusannya relatif lebih mudah terserap di dunia kerja:
- Ilmu Gizi – 0, 4 persen
- Layanan Konstruksi – 0,7 persen
- Ilmu Hewan dan Tumbuhan – 1,0 persen
- Teknik Sipil – 1,0 persen
- Pendidikan Khusus – 1,0 persen
- Pertanian – 1,2 persen
- Pendidikan Anak Usia Dini – 1,3 persen
- Teknik Penerbangan – 1,4 persen
- Kebidanan – 1,4 persen
- Ilmu Kebumian – 1,5 persen
Jurusan-jurusan tersebut cenderung memiliki kaitan langsung dengan kebutuhan tenaga kerja yang tinggi di sektor-sektor penting seperti kesehatan, pendidikan, konstruksi, dan lingkungan hidup.
Sobat MTVN Lens, memilih jurusan kuliah sebaiknya tidak dilakukan secara impulsif atau hanya mengikuti tren. Perlu pertimbangan matang mengenai kecocokan minat dan kemampuan pribadi, serta peluang kerja yang tersedia di masa depan ya.
Lakukan evaluasi juga apakah bidang tersebut akan tetap relevan dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, mengingat perubahan zaman dan kemajuan teknologi yang pesat.
Jangan lupa tonton
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)