Sidoarjo: Suasana duka mendalam menyelimuti Dusun Pasegan, Desa Keloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, pada Jumat, 4 April 2025, malam. Enam jenazah korban longsor di jalur wisata Pacet–Cangar, Mojokerto, dimakamkan berdampingan dalam satu kompleks pemakaman keluarga.
Korban merupakan satu keluarga yang terdiri dari kakek, nenek, anak, menantu, serta dua cucu. Dua korban yang masih anak-anak, yakni Syahrul dan adiknya Putri, dimakamkan dalam satu liang lahad. Sebelumnya, kelima jenazah telah disalatkan di masjid desa setempat sebelum dikebumikan. Satu korban lainnya, Masjid Zatmo Setio, telah lebih dahulu dimakamkan pada Jumat dini hari.
Urutan pemakaman dimulai dari pasangan lansia berusia 71 dan 61 tahun, kemudian anak mereka Masjid Zatmo Setio dan menantunya Rani Anggraeni, disusul dua cucu mereka. Keenam jenazah dikebumikan berdampingan, menggambarkan eratnya hubungan keluarga yang kini sirna akibat bencana alam tersebut.
Satu anggota keluarga lainnya, Saudah, yang merupakan ibu dari Rani Anggraeni, juga menjadi korban dalam tragedi tersebut. Namun dimakamkan terpisah di Desa Suru, Kecamatan Sukodono.
Total terdapat tujuh warga Sidoarjo yang menjadi korban dalam peristiwa longsor tersebut. Selain mereka, tiga korban lainnya berasal dari Terawas, Kabupaten Mojokerto. Mereka juga satu keluarga, terdiri dari suami, istri, dan seorang anak.
Tragedi
longsor di jalur Pacet–Cangar ini terjadi pada Kamis, 3 April 2025, ketika rombongan keluarga sedang
berlibur. Derasnya hujan yang mengguyur kawasan pegunungan menyebabkan longsoran tanah dan bebatuan menimpa kendaraan yang ditumpangi para korban.
Tim SAR gabungan membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengevakuasi korban dari medan yang sulit dan curam.
(Tamara Sanny)