Badan Karantina Indonesia (Barantin) memperketat pengawasan terhadap distribusi hewan kurban jelang perayaan Iduladha1446 Hijriah. Khususnya yang berasal dari wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), menuju provinsi Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta.
Sejumlah posko pengawasan telah disiapkan di titik-titik strategis yang menjadi rute lalu lintas pengiriman hewan ternak. Baik melalui jalur darat menggunakan truk, maupun jalur laut dengan kapal. Petugas memastikan kondisi ternak dalam keadaan sehat dan tidak terjadi praktik penukaran hewan di setiap pos pemeriksaan.
Untuk menjamin efektivitas pengawasan, Barantin telah menyiapkan 141 polisi khusus karantina yang akan bertugas. Dibantu oleh penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) serta penyidik lainnya di lingkungan Barantin.
Pemerintah Daerah (Pemda) juga diminta aktif berkoordinasi dalam proses distribusi. Terlebih dengan kemajuan teknologi, proses administrasi kini dinilai lebih cepat dan transparan.
Sementara itu, di wilayah Sulawesi Barat (Sulbar), Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) melakukan langkah antisipatif berupa
vaksinasi dan pengambilan sampel darah terhadap ratusan kambing. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit hewan di tengah meningkatnya mobilitas hewan kurban lintas pulau.
Sampel darah tersebut akan diuji di laboratorium untuk mendeteksi penyakit seperti brucellosis dan parasit lainnya. Hal itu memastikan hewan kurban yang dikarantina benar-benar aman untuk dikonsumsi.
(Tamara Sanny)