NEWSTICKER

Pertemuan Jokowi-Menlu Tiongkok Qin Gang: Bahas Kerja Sama Kereta Cepat hingga IKN

23 February 2023 08:47

Menlu Tiongkok Qin Gang memenuhi undangan Menlu RI Retno Marsudi untuk datang berkunjung ke Indonesia dari 21-23 Februari. Pada 22 Februari, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menlu Tiongkok Qin Gang yang didampingi oleh Dubes Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan harapan agar Indonesia dan Tiongkok dapat memperkuat kerja sama strategis di banyak proyek penting, antara lain kereta cepat Jakarta-Bandung, pembangunan green industrial park Kalimantan, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Sementara Qin Gang menjanjikan peningkatan kerja sama ekonomi bilateral, dan mengatakan Tiongkok akan meningkatkan impor dari Indonesia, terutama untuk produk-produk pertanian. Selain itu, Presiden Jokowi dan Qin Gang juga membahas masalah keamanan di kawasan Asia Tenggara.

Pada Rabu (22/2/2023) siang, Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Tiongkok Qin Gang bersama-sama memimpin pertemuan ke-4 Komisi Bersama Kerja Sama Bilateral (JCBC) Tiongkok dan Indonesia secara online dan offline. Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen terhadap perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.

Sebagai ketua ASEAN untuk tahun 2023, Indonesia akan terus memperkuat kerja sama dengan Tiongkok untuk memanfaatkan keunggulan unik ASEAN dan perannya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, guna membantu pemulihan dunia pasca pandemi.

Qin Gang mengatakan bahwa Tiongkok selalu menganggap ASEAN sebagai prioritas dalam diplomasinya dengan negara-negara tetangga, dan mendukung penuh Indonesia sebagai ketua bergilir ASEAN, yang akan membangun pusat pertumbuhan ASEAN serta mendorong pemulihan kawasan pasca-pandemi. 

Tiongkok yakin bahwa negara-negara ASEAN termasuk Indonesia akan mengutamakan perdamaian, stabilitas dan pembangunan kawasan, serta mampu membuat penilaian dan pilihan yang independen atas situasi dunia. Tiongkok mendukung otonomi strategis, persatuan dan peningkatan diri ASEAN, menjaga sentralitas dan arsitektur regional ASEAN yang inklusif, serta menentang politik blok dan konfrontasi antar kubu.

Tag