8 July 2023 17:13
BPJS Ketenagakerjaan gencarkan sosialisasi terkait pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan hingga ke pelosok-pelosok desa.
Sebagai badan hukum publik yang mendapatkan amanah dari pemerintah untuk melindungi seluruh pekerja di Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan mampu melindungi 70 juta pekerja hingga 2026.
Untuk mencapai target tersebut, BPJS Ketenagakerjaan kembali menghadirkan sebuah gebrakan lewat kampanye yang lebih difokuskan bagi para pekerja di ekosistem desa. Dengan mengusung tema 'Kerja Keras Bebas Cemas', BPJS Ketenagakerjaan melakukan sosialisasi masif di desa-desa yang tersebar di penjuru Tanah Air.
Cara ini dinilai tepat, karena ekosistem desa menyimpan potensi jutaan pekerja sektor informal atau bukan penerima upah, yang mayoritas belum memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo bersama seluruh stakeholder yang hadir memukul alu lesung sebagai tanda dimulainya kampanye ini secara serentak di 11 wilayah seluruh Indonesia.
"Kenapa spesifik masuk desa, karena kita tahu dari 100 juta penduduk kita, sebagian besar ada di desa dan kami saat ini baru melindungi 36 juta pekerja dan sebagian besar adalah pekerja penerima upah, PMI, jasa konstruksi. Pekerja bukan penerima upah porsinya masih sedikit," kata Anggoro.
Dalam kesempatan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan juga menyuguhkan sebuah aksi teatrikal yang menceritakan berbagai risiko para pekerja di desa. Mulai dari risiko kecelakaan kerja, kematian dan kesulitan finansial saat memasuki hari tua.
BPJS Ketenagakerjaan berharap dengan semakin banyak pekerja di desa yang terlindungi program jaminan sosial, hidupnya akan lebih sejahtera dan berujung pada terwujudnya cita-cita pemerintah untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.