27 June 2023 17:15
Gereja GKSI Bukit Karmel berdiri sejak tahun 2006. Gereja tersebut kini butuh renovasi. Banyak kayu yang sudah lapuk dan busuk. Jemaat pun jadi takut dan tidak nyaman.
Gereja GKSI Bukit Karmel yang berada di Nias, Sumatera Utara. Gereja ini didirikan tahun 2006, setelah terjadinya gempa bumi yang memporak-porandakan Kepulauan Nias pada 28 Maret 2005.
Pembangunan gereja berawal dari sebuah persekutuan doa tiga keluarga dan terus bertambah setiap harinya. Lalu, dilakukan peletakan batu pertama untuk mendirikan sebuah rumah ibadah, yang tujuannya bisa menampung beberapa keluarga.
Tahun ke tahun, material gereja yang terbuat dari bahan kayu ternyata lapuk dan busuk. Atap bocor di mana-mana, karena termakan usia. Di tahun 2019, jemaat memulai membangun kembali rumah ibadah permanen, dengan ukuran yang lebih besar. Semua itu berasal dari penghasilan jemaat sebagai buruh tani.
"Karena bahannya itu dari kayu-kayu tidak berkualitas karena posisi saat itu 2006 sejak gempa bumi itu kondisi ekonomi sangat sulit, sehingga hanya seadanya saja," kata Penggagas Penggalangan Dana Pembangunan Gereja, Feriaman Laoly dalam tayangan Newsline, Metro TV, Selasa (27/6/2023).
Namun, penghasilan para jemaah yang pas-pasan membuat bangunan gereja belum rampung. Padahal, para jemaat sudah bergotong royong menjual dodol durian saat musim durian.
Prioritas saat ini, finishing bagian dalam, pemasangan pagar supaya anak-anak tidak jatuh, dan pembuatan kamar mandi.
Pembangunan ulang Gereja GKSI Bukit Karmel sudah lama mangkrak karena terkendala biaya. Yuk. dukung proses pembangunanya supaya para jemaat bisa beribadah dengan nyaman!