Masyarakat kelas menengah belum jelas nasibnya kendati pemerintah telah menyiapkan sejumlah bantalan sosial untuk masyarakat miskin sebagai konsekuensi bila harga BBM naik. Padahal rencana kenaikan harga BBM diprediksi tidak hanya berdampak pada masyarakat miskin tetapi juga masyarakat kelas menengah.
Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi semakin kuat. Pemerintah menyiapkan tambahan bantalan sosial sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM senilai Rp24,17 triliun namun dari jumlah tersebut belum mencakup semua pihak yang terkena dampak.
Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira menilai kelas menengah rentan yang jumlahnya sekitar 115 juta orang perlu dilindungi dengan dana kompensasi kenaikan harga BBM. Para pekerja dengan upah minimun yang hanya naik satu persen juga perlu ikut dibantu.
Penggunaan Bansos tambahan yang disediakan Pemerintah penggunaanya tidak hanya terbatas pada pembelian BBM saja. Masyarakat bisa menggunakannya untuk membeli beragam kebutuhan pokok asalkan tidak membeli rokok, miras atau barang-barang yang tidak berguna.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani membeberkan adanya tiga jenis bantalan sosial usai rapat dengan Presiden Jokowi yang disiapkan Pemerintah sebagai dampak bila harga BBM naik. Bantuan tersebut yakni bantuan langsung tunai (BLT), bantuan subsidi upah, serta dana bantuan transfer umum. Ketiga bantuan tersebut rencananya akan disalurkan pada September 2022.
