BNPB Prioritaskan Pembukaan Akses Longsor Sibolga-Tapanuli Utara

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan pihaknya menaruh fokus utama penanganan bencana di Sumatra Utara (Sumut). Salah satu tantangan terberat adalah memulihkan jalur transportasi dari Tapanuli Utara ke Sibolga yang putus total akibat longsor, serta jalur menuju Tapanuli Tengah.

"Yang terberat saat ini untuk wilayah Sumut ada dua daerah yang sedang kita tembus. Yang pertama adalah dari Tapanuli Utara ke Sibolga. Ini sudah beberapa hari ada jalannya longsor," ujar Suharyanto, dikutip dari Breaking News Metro TV, Jumat 28 November 2025.

BNPB bersama Satgas Gabungan (Kementerian PU, TNI, Polri) menargetkan jalur Tapanuli Utara-Sibolga dapat ditembus dalam satu hingga dua hari. Akses lalu lintas yang tersendat turut menghambat proses evakuasi.

Meskipun jalur darat terputus, bantuan logistik berupa permakanan dan kebutuhan dasar untuk masyarakat terdampak dan pengungsi sudah disalurkan melalui udara. Presiden Prabowo Subianto juga telah mengirimkan bantuan logistik satu pesawat Hercules berisi tenda, makanan, alat komunikasi, dan tim dokter yang dikoordinasi Kementerian Kesehatan.
 

Untuk Tapanuli Tengah yang menjadi lokasi terberat dengan catatan 47 orang meninggal dunia, tim BNPB sudah berhasil masuk menggunakan jalur darat dengan sepeda motor dan jalan kaki yang dipandu oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa).

"Tadi ada permintaan karena jumlah korban di Tapanuli Tengah tercatat ada 47 orang yang meninggal dunia dan mungkin masih ada yang dicari," katanya.

Sementara itu, Suharyanto menyebut kondisi Sumatra Barat (Sumbar) relatif lebih ringan dibandingkan Sumut dan Aceh. Sebab jalur transportasi dan logistik rata-rata sudah bisa ditembus. 

Terkait masalah komunikasi yang terputus di banyak daerah, BNPB berupaya mengatasinya. "Setiap tim di kabupaten kota dan provinsi sudah kami buka jalur komunikasinya menggunakan internet Starlink," ujar Suharyanto.

(Aulia Rahmani Hanifa)