13 June 2024 12:07
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia Kamis, 13 Juni pagi, dibuka menguat 0,61% searah dengan pergerakan bursa saham Global. Penguatan indeks saham disebabkan inflasi Amerika Serikat yang ternyata lebih rendah daripada ekspektasi pasar.
Saat ini IHSG di Berada di posisi 6.876,27 naik sekitar 0,3538% pergerakan Indeks ini juga searah dengan pergerakan bursa Global. Pagi ini bursa saham Asia kompak menguat. Indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo Jepang menguat 0,11% Indeks hangseng di Bursa Hongkong naik 0,67% sementara Indeks Straight Times di Bursa Singapura naik 0,57%.
Di Amerika Serikat, Indeks Standard and Poor 500 ditutup naik 0,85%. Indeks Semikonduktor Nasdaq menguat 1,53%. Namun indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun tipis 0,09%.
Sementara itu Bursa Eropa juga kompak menguat pada perdagangan Rabu, 12 Juni malam. Indeks Footsie 100 di Bursa London Inggris naik 0,83%, sementara Indeks Xetra Dex Jerman ditutup naik 1,49%.
Pergerakan IHSG pada hari ini di dipengaruhi data inflasi Amerika Serikat yang turun dari 3,4% menjadi 3,3% secara tahunan. Inflasi inti Amerika Serikat juga turun dari 3,6% menjadi 3,4%. Secara tahunan angka inflasi itu menjadi level terendah dalam 3 bulan terakhir dan di bawah proyeksi pasar yang memperkirakan 3,4% secara tahunan. Selain itu langkah Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve yang kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25% hingga 5,5% untuk ketujuh kalinya secara beruntun menjadi sentimen positif penggerak indeks harga saham gabungan hari ini.
Investor juga mencermati dokumen dotplot yang berisi pandangan anggota The Fed dalam rilis The Fed Rabu, 12 Juni malam. Dalam dokumen itu The Fed mengindikasikan hanya akan ada satu kali pemotongan suku bunga 25 basis poin atau 0,25%, dan paling lambat akan dilakukan Desember tahun ini. Proyeksi itu dinilai lebih baik dibandingkan Maret 2024, pada saat itu the mengindikasikan tiga kali pemotongan suku bunga sebesar maksimal 75.
Streaming