Anies 'Laris Manis' Jadi Rebutan di Pilkada Jakarta

14 June 2024 13:27

Langkah Anies Baswedan untuk kembali menjadi gubernur DKI Jakarta kian mulus. Pasalnya sederet partai politik mulai rame-rame gencar menyatakan dukungan bagi Anies untuk maju di pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang pelaksanaannya tinggal menunggu beberapa bulan. Di antaranya Partai NasDem yang sejak awal telah menyatakan diri mendukung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta. 

Selanjutnya Partai Kebangkitan Bangsa DKI Jakarta yang juga resmi mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Anies pun menyambut dukungan tersebut. Menurutnya perjalanan bersama PKB sudah beriringan sejak dirinya bertugas di Jakarta 2017 silam.

"Kita tunggu saja semuanya mengalir seperti juga kemarin Pak Hasbiallah ini memulai. Beliau melakukan langkah-langkah progresif untuk kemudian proses ini bergulir. Dan mudah-mudahan segera bisa terbentuk koalisinya dari partai-partai lain, sehingga kita bisa berjalan ke bulan Agustus lebih baik," kata Anies Baswedan, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2024.

Anies pun dilirik DPD PDI Perjuangan Jakarta, usai kode menarik yang diberikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, DPD PDIP Jakarta menyerahkan rekomendasi nama-nama calon gubernur yang akan diusung ke DPP. Salah satu nama yang disebut yakni nama Anies Baswedan.
 

Baca: Relawan Baca Isyarat Anies Maju Pilgub Jakarta

Di sisi lain usai santer beredar akan dipasangkan dengan politikus Gerindra, Budisatrio Djiwandono, kini nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, diisukan akan dipasangkan dengan Anies Baswedan. Kaesang pun mengaku tak masalah jika dipasangkan dengan Anies. Menurutnya elektabilitas Anies juga masih tinggi di DKI Jakarta.

"Kalo kita lihat sekarang surveinya juga paling tinggi. Jadi tidak masalah juga kalau nanti pun akan dipasangan dengan Pak Anies," ujar Kaesang, Rabu, 12 Juni 2024.

Namun pengamat politik, Yunarto Wijaya menilai wacana duet Anies-Kaesang hanya sekedar gimmick yang tak akan mungkin terwujud.

"Saya sih sulit melihat sebuah kesamaan kepentingan sebagai simbiosis mutualisme yang bisa menyatukan keduanya. Contoh buat Mas Anies, runtuh seketika image dan branding yang dibangunnya sebagai pemimpin Koalisi Perubahan," ungkap Yunarto.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)