Indonesia Mencatat Surplus Selama 42 Bulan Berturut-turut

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia kembali mengalami surplus neraca dagang selama 42 bulan berturut-turut. Adapun surplus pada Oktober 2023 sebesar USD3,48 miliar, lebih tinggi dibandingkan September 2023 sebesar USD3,41 miliar.

Namun demikian, surplus neraca dagang turun jika dilihat secara tahunan. Pada Oktober 2022, surplus neraca dagang tercatat USD5,59 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pujiis Martini mengatakan capaian surplus masih ditopang oleh komoditas non migas. Tercatat surplus hingga USD5,31 miliar.

Adapun komoditas yang menyumbang surplus adalah bahan bakar mineral, ternak dan minyak hewan, serta besi dan baja.

Sementara komoditas migas mencatatkan defisit sebesar USD1,84 miliar, dengan komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak. 

Puji juga mengatakan secara kumulatif hingga Oktober 2023, total surplus neraca dagang Indonesia mencapai USD31,22 miliar. Realisasi tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan tahun yang mencapai USD45,44 miliar.