KPK Dituding Berlebihan terhadap Yasin LImpo

12 October 2023 21:43

Jakarta: Mantan penyidik Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebut jemput paksa terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bukan hal normal. KPK terkesan kuat menyalahgunakan kewenangan. Dipertontonkan secara vulgar pula. 

"Penyalahgunaan kewenangan yang vulgar, menurut saya," kata Novel, saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Tugas Khusus Pencegahan Korupsi Polri, dalam Breaking News Metro TV, Kamis, 12 Oktober 2023.  

Novel khawatir penangkapan Yasin Limpo ada bagian dari skenario perintangan penyidikan terhadap Ketua KPK Firli Bahuri. Firli diduga kuat telah memeras Yasin Limpo. Kasus Firli kini ditangani Polda Metro Jaya.

"Saya khawatir ini adalah cara untuk menghalang-halangi penyidikan oleh Polda Metro Jaya dalam kasus pemerasan," ungkap Novel. 

Menurut Novel, penjempuan paksa terhadap Yasin Limpo sangat berbahaya. Terang sekali dengan konflik kepentingan. "Ini bahaya dan berkali-kali saya katakan konflik of interest-nya nyata sekali," jelas Novel.

Yasin Limpo dijemput paksa penyidik KPK pada Kamis sore, 12 Oktober 2023. Upaya penangkapan lebih cepat satu hari dari jadwal pemanggilan pemeriksaan terhadap Yasin Limpo. Menurut jadwal Yasin Limpo baru akan diperiksa Jumat, 13 Oktober 2023.

Yasin Limpo `diambil` paksa dari rumahnya di Barito, Jakarta Selatan. Dia tiba di Gedung KPK pukul 19.17 WIB mengenakan kemeja putih, jaket hitam, topi, dan masker. Tangannya diborgol.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu menaiki salah satu dari tiga mobil rombongan yang masuk ke Gedung KPK. Setelah turun dari mobil, SYL langsung digiring petugas keamanan KPK untuk menaiki tangga Gedung KPK.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)