Setiap tanggal 27 November, Museum of Pop Culture di Seattle merayakan ulang tahun Jimi Hendrix, sosok yang menginspirasi berdirinya museum ini 24 tahun lalu. Dengan koleksi memorable terkait dengan Hendrix terbesar di dunia, museum ini menyorot Puncak karir Hendrix yang melakukan 500 lebih konser di 15 negara.
Di kawasan Central District di Kota Seattle inilah Jimi Hendrix tumbuh besar di tengah kemiskinan dan ketidakstabilan kondisi keluarga. Semasa kecil ia sering bermain di Lesci Park, melarikan diri dari rumah, atau bolos dari sekolah dan akhirnya drop out.
Di masa itulah ia mulai belajar main gitar. Usianya tak panjang, hanya 27 tahun. Tapi setiap tahun Museum Budaya Pop di Seattle tak pernah absen merayakan ulang tahunnya 27 November.
“Jimi Hendrix adalah yang menjadi inspirasi awal museum ini. Kami punya koleksi Hendrix terbesar di dunia. Lebih dari 6 ribu objek terkait Jimi Hendrix. Mulai dari isi museum, hingga bentuk dan warna-warni museum ini berupaya mengaksentuasi hidup Hendrix, warisan, karier, dan kreativitasnya,” tutur Direktur Kurator Museum of Pop Culture Seattle Jacob McMurray.
“Kami punya lebih dari 100 halaman lirik tulisan tangan Jimi Hendrix hamper semua notes hotel atau pesawat. Jadi ia memang tak henti mencipta dimanapun ia berada,” kata Jacob.
Lewat aneka aktivitas fans dan pengunjung dari berbagai belahan dunia dan antar generasi merayakan peran Hendrix di dunia musik.
“Ia salah satu inspirasi saya untuk belajar gitar saat saya masih kecil. Ia memainkannya dengan penuh semangat. Membuat saya jadi ingin manggung live karena kami sama-sama ingin berbagi emosi,” kata penggemar Jimi Hendrix, Evan Fleming.
Walau aksi panggungnya berapi-api, menurut Taj Mahal, musisi blues yang sering manggung bersamanya Hendri sebetulnya agak pemalu.
“Ia sangat pendiam dan lembut. Tapi begitu dengan gitarnya, ia berubah sama sekali. Saya rasa tidak ada orang lain seperti dia,” kata Taj Mahal.
Pameran Jimmy Hendri ketujuh di Museum Pop Culture Seattle yang merayakan ulang tahun ke-82 ini memusatkan puncak karier turnya. Di mana Hendri manggung di 500 lebih konser di 15 negara di usia ke-27 hidup Hendri berakhir tragis. Dan hingga hari ini fans masih pro dan kontra mengenai hak warisnya. Tapi setidaknya di museum ini pengunjung bisa menikmati besarnya peran Hendrix di dunia musik terlepas dari kontroversi yang membayangi kehidupan pribadinya.