Dugaan Mafia Tanah di Proyek Waduk Mbay Lambo

9 March 2024 20:49

Nagekeo: Warga Ulayat Rendubutowe, Kabupaten Nageko, Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan protes dengan menuliskan permohonan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Mereka meminta ganti rugi tanah yang digunakan sebagai proyek Waduk Mbay Lambo segera dibayar. 

Protes ini sebagai bentuk kekecewaan warga karena Waduk Mbay Lambo yang baru dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada empat bulan lalu sebagai proyek strategis nasional, justru meninggalkan banyak kejangkalan. 
 

Baca: Warga Pro dan Kontra Ribut Soal Pembangunan Waduk Lambo Mbay di NTT

Warga menduga ada praktik mafia tanah. Oleh sebab itu, warga meminta KPK untuk menelusuri praktik mafia tanah serta meminta Menteri AHY mau turun langsung ke lapangan.

Mereka kecewa lantaran belum ada sosialisasi dan pengukuran di lahan penlok 2, tetapi pengerjaan waduk sudah berjalan.

Parahnya lagi, uang ganti rugi tak kunjung diterima hingga saat ini. Warga semakin dibuat kesal karena diminta menandatanggani kwitansi pembayaran sekitar Rp22 miliar untuk 14 bidang tanah. Namun uangnya belum diterima warga.


Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)