Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Kertajati pada 24 Mei 2018. Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo menaruh angan-angan dan harapan besar terhadap bandara Kertajati.
Pada akhir Juni 2023, tim Realitas bertolak ke Majalengka untuk melihat wajah Bandara Internasional Kertajati. Suasana sepi sudah mulai terasa saat tim memasuki bandara.
Di dalam terminal penumpang tak terlihat kesibukannya. Hanya petugas kebersihan dan beberapa karyawan bandara. Padahal pada Mei dan Juni 2023, Bandara Kertajati mulai beroperasi perdana melayani penerbangan haji.
Untuk rute terjadwal terdapat maskapai AirAsia tujuan Kertajati-Kuala Lumpur yang terbang di Rabu dan Minggu. Namun setelah itu kembali sepi.
Angan-angan bandara internasional ini nyatanya jauh dari realita. Sepinya penumpang membuat para maskapai undur diri satu persatu karena bisnis yang tak menguntungkan.
Bandara mengalami peningkatan penumpang karena adanya penerbangan haji. Ini dilihat dari data grafik pergerakan penumpang lima bulan terakhir.
Sementara itu, lokasi bandara disebut kurang strategis. Pengamat kebijakan publik Agus pambagio mengatakan dipilihnya Kertajati menjadi bandara sudah keliru.
Jadi intinya dari dari desain, pemikiran awal itu sudah salah. Ya kan. Karena akses ke sana tidak ada.
Pemanfaatan fungsi bandara dinilai belum berjalan lurus dengan biaya yang sudah dikeluarkan. Butuh upaya kebijakan dan strategi bisnis untuk menyelamatkannya. Tak heran jika selama lima tahun ini bandara Kertajati hanya jalan di tempat.