Setelah mengikuti gelaran Asia U-20, Timnas Indonesia memiliki pekerjaan rumah yang cukup banyak dalam persiapan menuju Piala Dunia U-20. Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong akan mengevaluasi statistik Garuda Nusantara.
Bergabung di Grup A, Indonesia harus kalah saing dengan Uzbekistan dan Irak yang menjadi juara grup dan runner up. Selain tidak memiliki target lolos dari babak penyisihan grup, catatan statistik Garuda Nusantara juga tidak terlalu menggembirakan.
Sejatinya Indonesia yang mengantongi empat poin di klasemen akhir, memiliki poin yang sama dengan Irak. Namun, tim asuhan Shin Tae Yong kalah head to head dengan Irak.
Meski gagal memenuhi harapan pelatih Shin Tae Yong mengaku puas dengan performa anak asuhnya selama berlaga di Uzbekistan. Terutama saat laga terakhir melawan tuan rumah Uzbekistan.
Dari catatan tiga laga di Uzbekistan, titik lemah Hokky Caraka dan kolega terletak di lini depan. Tercatat total tembakan yang diciptakan sebanyak 16 kali, hanya tujuh yang tepat sasaran.
Salah satu yang menonjol dari perjuangan Indonesia adalah lini pertahanan yang terlihat di tiga laga, yakni kawalan Muhammad Ferarri dan kawan-kawan dalam melakukan tekel, intersep dan clearance sangat bagus.
Dengan hasil yang dibawa dari Uzbekistan, Shin Tae Yong sejatinya harus mempersiapkan tim dengan serius menuju Piala Dunia U-20. Mengingat Indonesia merupakan tim dengan peringkat terendah di turnamen milik Fifa tersebut.
Shin Tae Yong mengharapkan, PSSI dapat memanggil pemain-pemain di klub Liga 1 atau dengan menjalin komunikasi terhadap klub-klub Eropa pemilik pemain naturalisasi Timnas Indonesia.
Hal tersebut tentunya bertujuan agar pemusatan latihan yang akan berlangsung di Korea Selatan bisa berjalan dengan baik dan tidak mengganggu konsentrasi Shin Tae Yong.