15 October 2023 20:03
Hanya mengikuti kehendak rakyat. Itulah jawaban bacapres Prabowo Subianto saat ditanya mengenai wacana berpasangan dengan putra sulung Presiden Joko Widodo. Belakangan, nama Gibran Rakabuming Raka memang sedang menguat sebagai kandidat cawapres Prabowo.
Dalam bursa cawapres pendamping Prabowo, nama Gibran bersanding dengan sejumlah kandidat yang diajukan parpol peserta Koalisi Indonesia Maju (KIM). Sebutlah Airlangga Hartarto yang diajukan Partai Golkar atau Erick Thohir yang diusung PAN.
Begitu pula dengan Partai Demokrat yang sejak lama berhasrat mengajukan ketua umumnya dalam Pilpres 2024. Lalu, benarkah tampilnya Gibran dalam pilpres 2024 murni karena kehendak rakyat? Atau Gibran menjadi medium pelanggengan kekuasaan?
Pekan ini, Ketua Umum PSI yang baru sekaligus adik kandung Gibran, yang juga putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menyambangi kediaman Prabowo. Banyak yang menduga pertemuan ini adalah sinyal dukungan PSI untuk Prabowo berduet dengan Gibran Rakabuming Raka. Namun PSI menepis sudah menentukan arah dukungan dalam Pilpres 2024.
Wacana Gibran berpasangan dengan Prabowo terus disoroti di tengah agenda Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan membacakan putusan uji materi syarat usia capres-cawapres, Senin, 16 Oktober 2023. Lembaga perludem menilai putusan MK akan menjadi pembuktian independensi.
"Jangan sampai diputusan ini Mahkamah Konstitusi tergelincir mengubah sesuatu yang bukan menjadi kewenangannya," kata Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraeni.
Salah satu dukungan untuk memasangkan Prabowo dan Gibran datang dari Solidaritas Ulama Muda Jokowi atau Samawi. Prabowo-Gibran dinilai merupakan kombinasi pemenang pesta demokrasi. Gibran mengaku telah melapor ke DPP PDIP bahwa dirinya diusulkan sebagai cawapres Prabowo.
Prabowo sendiri menyatakan usulan berpasangan dengan Gibran akan dibahas dalam Forum Ketua Umum Koalisi Indonesia Maju. "Para ketua umum akan musyawarah mufakat untuk bersama-sama memutuskan siapa wakil presidennya," ujar Prabowo.