Tenda pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Posko Lapangan, Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena Flores Timur, Nusa Tenggara Timur kebanjiran setelah hujan deras pada Rabu malam, 13 November 2024.
Sejumlah warga bergotong-royong membersihkan air dan lumpur serta menggali saluran air agar banjir tak kembali masuk tenda.
Posko di Kobasoma ini ditempati 986 jiwa dari 287 kartu keluarga, termasuk bayi dan balita. Warga berasal dari 15 desa/kecamatan Wulanggitang yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Mereka awalnya mengungsi di Desa Hikon dan Desa Karinga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
Sebelumnya Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming memberikan arahan untuk membedakan lokasi pengungsian berdasarkan kategori spesifik seperti umum, lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak. Untuk membedakan tempat pengungsian antara yang umum, lansia, hamil, menyusui, dan anak-anak, supaya pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat.
Pemerintah daerah bersama dengan berbagai instansi dan organisasi, segera melakukan evakuasi terhadap ribuan warga yang terdampak. Evakuasi warga dilakukan secara cepat ke beberapa titik pengungsian, yang mayoritas berada di daerah Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, serta beberapa desa di Kabupaten Sikka.
Berdasarkan laporan yang di terima BNPB Selasa, 12 November 2024 sebanyak 13.116 jiwa mengungsi di 8 titik lokasi dengan rincian berikut:
1. Kec. Titehena : 1.845 KK / 6.826 jiwa terdampak
2. Kec. Wulanggitang : 473 KK/ 1.500 jiwa terdampak
3. Kec. Ilebuira : 126 jiwa terdampak
4. Kec. Demon Pagong : 57 KK/ 309 jiwa terdampak
5. Kec. Larantuka : 76 KK / 716 jiwa terdampak
6. Kec. Ile Mandiri & Lewolema : 36 KK/ 177 jiwa terdampak
7. Pulau Adonara : 11 KK/ 41 jiwa terdampak
8. Kab. Sikka : 881 KK / 3.421 jiwa terdampak