Interaksi negatif antara manusia dan satwa menjadi tema utama dalam Wildlife Journalism Competition di Pontianak. Dengan sudut pandang jurnalisme lingkungan diharapkan bisa mengunggugah kesadaran akan konflik manusia dan satwa liar.
Kompetisi berlangsung di gedung konferensi Universitas Tanjungpura dengan menghadirkan para pakar dan ahli serta 54 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Pontianak.
Acara ini juga memberikan pemahaman kompleksitas, interaksi negatif antara manusia dan satwa liar, serta kondisi hutan tempat tinggal satwa liat tersebut.
Salah satu peneliti dari Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Universitas Padjajaran Dr. Herlina Agustin mengatakan kegiatan Wildlife Journalism Competition 2024 ini memberikan wawasan secara global bahwa kondisi lingkungan Indonesia sedang tidak baik.
"Wildlife Journalism Competition 2024 ini diselenggarakan atas keprihatinan terhadap kondisi lingkungan Indonesia dan secara global kita lihat bahwa lingkungan kita sedang tidak baik-baik saja," kata Dr. Herlina Agustin.
"Lomba ini kami sampaikan kepada mahasiswa dengan harapan nanti mahasiswa yang bergerak dan mengikuti lomba ini juga punya kesadaran untuk melestarikan bumi dan seisinya termasuk satwa liar," imbuhnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Masyarakat dapat melihat dan menjadi sadar bahwa isu lingkungan hidup bukan hanya sekedar perubahan iklim saja.