Konflik Thailand-Kamboja

Biksu Thailand Memilih Bertahan di Bunker Pipa Beton Daripada Mengungsi

27 July 2025 01:27

Para biksu Thailand dari sebuah kuil, Provinsi Surin, menolak untuk mengungsi. Padahal lokasi kuil dekat dengan perbatasan Kamboja yang terjadi bentrokan mematikan antara kedua negara. 

Kuil tersebut berjarak sekitar 10 kilometer (km) dari perbatasan tempat terjadinya bentrokan. Namun, enam biksu memilih bertahan di sebuah bunker darurat yang terbuat dari pipa beton.

Bunker tersebut memiliki lebar sekitar satu meter dan kedalaman empat meter. Bunker terbagi menjadi dua ruangan dan dilengkapi dengan listrik, stop kontak, lampu, dan juga kipas angin listrik. 
 

Baca: Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI Terdampak Perang Thailand-Kamboja
 


Mereka duduk di atas tikar sambil memeriksa ponsel. Terdapat sebuah area kecil di bagian belakang yang menghadap ke dalam kuil diubah menjadi dapur. Dilengkapi dengan teko, penanak nasi listrik, dan peralatan masak sederhana. 

Kepala biara mengatakan, kuil memutuskan untuk bangun bunker tak lama setelah bentrokan bersenjata antara pasukan Thailand dan Kamboja terjadi pada Mei. Bunker tersebut telah berfungsi sebagai tempat berlindung dalam kurun waktu tiga hari terakhir.

Tidak hanya para biksu saja yang berlindung di sana. Lebih dari 10 ribu penduduk desa setempat yang tidak mengungsi juga ikut tinggal di bunker setiap malam.




Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)