Buku Bertajuk 'Jalan Keadilan Sumitro Djojohadikusumo', Hidupkan Kembali Pemikiran Sumitro Djojohadikusumo

7 August 2025 19:15

Sumitro Djojohadikusumo selama ini dikenal sebagai begawan ekonomi Indonesia dan pendiri Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Ia juga sebagai sosok yang penting dalam sejarah Indonesia dengan pemikiran yang lebih luas dari sekedar ekonomi. Sebuah buku yang ditulis sejumlah akademisi berjudul 'Jalan Keadilan Sumitro Djojohadikusumo' berupaya menarik ulang pemikiran Sumitro ke dalam kerangka keadilan, politik, dan etika publik. 

Acara bedah buku 'Jalan Keadilan Sumitro Djojohadikusumo' dilangsungkan di Science Techno Park UI, pada Rabu, 6 Agustus 2025. Acara bedah buku ini dihadiri oleh perwakilan keluarga besar Sumitro Djojohadikusumo, sejumlah pejabat pemerintah, hingga akademisi. 

Salah satu pembicara dalam bedah buku 'Jalan Keadilan Sumitro Djojohadikusumo', Fachry Ali mengungkapkan, buku ini lahir dari kesadaran bahwa pemikiran Sumitro selama ini sering dipahami sebagai ekonomi teknis semata. Padahal, Sumitro sudah membicarakan ketimpangan politik negara hingga dimensi etika pembanguanan.

"Buku ini dengan menekankan aspek keadilan maka itu sebenarnya adalah refleksi dari pemikiran Sumitro Djojohadikusumo tentang negara yang memberikan pencerahan. Pencerahan ini sangat penting." kata narasumber bedah buku, Fachry Ali, dikutip dari tayangan Newsline, Metro TV, Kamis, 7 Agustus 2025.
 

Baca juga: Polri Luncurkan Buku 'Polisi Baik'


Sementara itu, menurut salah satu penulis, Robertus Robet, dalam buku ini dibahas pesan penting dari Sumitro, bahwa keadilan tidak hanya tentang pembangunan ekonomi, tapi juga menyangkut relasi anatara negara dan warga. Melalui sudut pandang penulis dari berbagai bidang, buku ini juga memberikan kritik dan representasi ulang pemikiran Sumitro dalam konteks zaman, dari keadilan negara, hingga tantangan baru seperti gender dan ekologi. 

"Selama ini orang kan hanya melihat Sumitro sebagai begawan ekonomi, pendiri Fakultas Ekonomi UI, semata-mata orang yang berpikir tentang ekonomi. Padahal kalau dibaca, karya-karyanya itu dia membicarakan hal-hal yang jauh lebih besar daripada sekedar ekonomi dalam pengertian yang teknis itu. Dia memikirkan misalnya soal tahun 89 dia menulis tentang empat jenis ketimpangan, macam-macam itu. Oleh karena itu, para penulis buku ini berpikir untuk kenapa enggak ditarik pemikiran Sumitro ini ke dalam kerangka yang lebih luas," ucap penulis buku, Robertus Robet.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Nopita Dewi)