Depok: Kasus pembakaran dan perusakan tiga mobil polisi oleh massa saat upaya penangkapan T-S, seorang ketua ormas di Depok, terus menuai reaksi keras. Salah satunya datang dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Ia menilai tindakan massa sudah di luar batas toleransi dan merupakan bentuk nyata dari pelecehan terhadap institusi negara.
"Ini satu perbuatan yang tidak bisa lagi ditoleransi. Siapapun ormas di baliknya harus bertanggung jawab. Jangan berlindung di balik alasan ‘oknum’, tapi organisasinya tidak diberi sanksi. Ini jelas meremehkan institusi negara," ujar Sahroni dikutip dari Primetime News Metro TV pada Senin, 21 April 2025.
Sahroni juga menyoroti pentingnya ketegasan aparat penegak hukum dalam menyikapi aksi-aksi premanisme yang melemahkan wibawa negara. Ia menegaskan, jika aparat hukum tidak tegas, maka kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian bisa runtuh.
"Kalau polisi tidak tegas, ya sudah, enggak usah ada Polda, enggak usah ada Polres. Gampang banget, preman aja yang atur. Masa kita kalah sama premanisme? Kalau penegakan hukum dilemahkan, ya rusak polisi kita," ucapnya.
Ahmad Sahroni juga mengingatkan agar tidak ada intervensi dari pihak mana pun terhadap proses hukum yang sedang berjalan. Ia mendesak agar semua pihak yang terlibat dalam aksi perusakan segera ditindak dan tidak dibiarkan lepas dari jeratan hukum.
"Pokoknya jangan sampai ada pelemahan. Jangan ujung-ujungnya ‘akan ditindak tegas’ tapi akhirnya lemas. Kalau ini dibiarkan, institusi kepolisian bisa kehilangan wibawanya," ujarnya.
Ahmad Sahroni meminta kepolisian bertindak cepat dan tegas menegakkan hukum agar insiden serupa tidak kembali terulang. Ia menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah oleh aksi-aksi
premanisme yang mencederai hukum dan kewibawaan aparat.
(Tamara Sanny)
Streaming