Amerika 'Rewel', Mangga Dua Hingga QRIS Dikritik

23 April 2025 19:28

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluhkan keberadaan Mangga Dua Jakarta yang disebut sebagai sarang barang bajakan. Amerika Serikat menilai barang bajakan adalah penghambat hubungan dagang antara Amerika dan Indonesia.

Keluhan negara yang mengumumkan tarif tinggi ke sejumlah negara lain itu dimuat dalam laporan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) 2025. Isi laporan itu salah satunya menyebut kawasan Mangga Dua masuk dalam daftar pantauan prioritas. Meski begitu, Mangga Dua masih ramai dengan aktivitas jual beli. 

Gubernur Jakarta, Pramono Anung menilai hal ini merupakan masalah pemerintah pusat. Sementara Menteri Perdagangan, Budi Santoso mengatakan pemerintah perlu menyelidiki tuduhan Mangga Dua sebagai lokasi perdagangan barang bajakan.
 

Baca juga: 

Podium: Menunggu Good News


Presiden Trump juga mempermasalahkan penggunaan jasa keuangan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang selama ini memberi banyak keuntungan bagi perekonomian nasional. Perusahaan, bank, dan penyedia jasa pembayaran Amerika merasa tidak dilibatkan saat Bank Indonesia membuat kebijakan mengenai QRIS. 

Akankah ada perubahan kebijakan terkait QRIS demi membujuk Amerika menurunkan tarif? Pemerintah Indonesia masih dalam proses negosiasi soal tarif ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)