Imbas Tarif Trump, Presiden Prabowo Hubungi Pemimpin ASEAN

7 April 2025 16:46

Kebijakan tarif resiprokal atau tarif timbal balik Amerika Serikat (AS) mendapat perlawanan global, salah satunya, para pemimpin negara anggota ASEAN. Tarif timbal balik dari AS ini dinilai akan menimbulkan kerusakan serius pada perdagangan global.

Presiden Prabowo Subianto bersama empat pemimpin negara anggota ASEAN berdiskusi membahas respons kebijakan tarif resiprokal atau tarif timbal balik dari AS. 

Telewicara dan bertukar pandangan ini diikuti Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim; Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah; Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr; dan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong.

Pembahasan tersebut juga diungkapkan PM Malaysia Anwar Ibrahim dalam unggahan di akun Instagramnya. Menurut Anwar, diskusi lewat sambungan telepon itu untuk memperoleh pandangan dan mengkoordinasikan tanggapan bersama mengenai tarif timbal balik yang diterapkan AS.
 

Baca juga: Awas! IHSG Besok Berpotensi Kena Trading Halt


Dalam kesempatan lain, PM Singapura, Lawrence Wong mengatakan, kebijakan tarif Amerika Serikat adalah bentuk penolakan terhadap kerangka kerja WTO dan akan mempengaruhi perdagangan serta investasi internasional, yang akhirnya mempengaruhi perkembangan ekonomi global

"Kebijakan tarif resiprokal merupakan penolakan sepenuhnya terhadap kerangka kerja WTO. Amerika menempatkan Singapura di tingkat dasar terendah dengan tarif sebesar 10 persen. Jadi, dampak langsungnya mungkin terbatas untuk saat ini." kata Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong.

Singapura akan tetap waspada membangun kapabilitas, memperkuat jaringan kemitraan dengan negara-negara yang berpikiran sama. 

"Namun ada konsekuensi yang lebih luas dan lebih mendalam. Kami akan tetap waspada, kami akan membangun kemampuan kami." tambah Lawrence Wong.
 
Baca juga: Rumuskan Langkah Strategis, Pemerintah Jalin Komunikasi dengan USTR


Diketahui, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan tarif minimal 10 persen terhadap semua barang impor yang masuk ke Amerika Serikat. Tarif yang dikenakan terhadap negara-negara ASEAN beragam, Indonesia dikenakan tarif sebesar 32 persen, sementara negara-negara Asia lainnya, seperti Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Malaysia dan Brunei 24 persen, Kamboja 49 persen, Thailand 36 persen dan Vietnam 46 persen. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Nopita Dewi)