21 June 2025 23:29
Putar otak demi uang berputar. Itulah yang dilakukan kebanyakan orang saat ini. Ketimbang menyimpan uang di tabungan, kini masyarakat lebih memilih untuk berinvestasi.
Tren investasi masyarakat terus tumbuh dari tahun ke tahun. Mulai dari kalangan rumah tangga maupun individu yang berpenghasilan.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat per 1 Januari 2024, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 12,32 juta single investor identification. Di periode yang sama tahun 2025, jumlahnya sudah melejit hingga 15,16 single investor identification atau naik 23,05%.
Dalam 5 tahun terakhir, trennya bahkan naik hingga dua kali lipat. Pasar modal mendominasi pilihan investasi masyarakat.
Namun celakanya di tengah tingginya minat masyarakat berinvestasi, ada saja tangan-tangan kotor yang mencuri untung dengan cara tipu-tipu. Masyarakat Indonesia menjadi incaran sindikat internasional perdagangan saham dan investasi kripto.
Modus inilah yang dilakukan oleh sindikat Morgan Asset Group Limited dan telah menyedot dana nasabah hingga Rp1,3 miliar. Februari 2025 lalu, Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap dua orang pelaku utamanya, yaitu YCF alias M yang berkewarganegaraan Malaysia dan SP seorang warga negara Indonesia.
Sindikat Morgan Asset ini terbilang cukup lihai. Mereka mendirikan perusahaan yang seolah-olah asli tapi palsu alias aspal dan membuat aplikasi palsu demi mengelabui calon-calon korbannya.