Upaya pencarian dan penyelamatan korban reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus berlangsung hingga Rabu 1 Oktober 2025. Petugas Tim SAR gabungan melakukan penggalian bawah tanah secara manual dengan menggali celah dan lubang pada reruntuhan.
Pada proses evakuasi malam hingga pagi ini, Tim SAR gabungan fokus menyelamatkan satu santri yang terjebak. Santri tersebut dalam kondisi selamat dan masih bisa diajak berkomunikasi.
Petugas mengungkapkan telah berhasil menjangkau santri tersebut. Namun berhubung santri masih terjepit, petugas menghentikan proses penarikan dan melanjutkan penggalian agar santri tersebut bisa dievakuasi.
91 Santri Diduga Masih Tertimbun Reruntuhan
Memasuki hari ketiga pasca robohnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo, Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi kepada empat orang korban yang diduga masih selamat.
Sebanyak 332 personel gabungan dari berbagai instansi terlibat dalam operasi evakuasi ini. Tim tersebut terdiri dari Basarnas, BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, BPBD daerah sekitar, Dinas PU SDA, Tagana Dinas Sosial, TNI, dan Polri.
Seluruh personel bekerja dengan sistem sif untuk menjaga stamina selama proses evakuasi. Metode ini memastikan operasi penyelamatan dapat berjalan terus menerus tanpa mengorbankan keselamatan petugas.
Data korban yang masih terjebak di reruntuhkan hingga saat ini masih simpang siur. Bupati Sidoarjo Subandi, mengungkapkan, masih ada 91 santri yang belum ditemukan. Namun jumlah santri ini masih belum bisa dipastikan keberadaannya, apakah tertimbun atau sudah pulang ke rumah masing-masing.
Sementara Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, mengatakan hingga kini 38 santri yang dilaporkan hilang. Diduga puluhan korban itu masih terjebak di balik reruntuhan bangunan empat lantai yang ambruk ketika proses pengecoran.
Sejumlah alat berat pun telah disiagakan di lokasi, namun belum dapat dioperasikan. Getaran yang ditimbulkan alat berat dikhawatirkan dapat menimbulkan reruntuhan susulan mengingat kondisi bangunan yang masih labil.