Lestari Betawi Melalui Ondel-Ondel

Ondel-ondel yang merupakan ikon Kota Jakarta, mudah untuk ditemui di mana saja, di berbagai acara, bahkan tengah mengamen di jalanan. Pemerintah Jakarta saat ini tengah menggodok peraturan untuk melarang mengamen menggunakan ondel-ondel. 

Pertunjukan seni khas Betawi ini sering ditampilkan dalam berbagai pesta rakyat, mulai dari sunatan, pernikahan, hingga kegiatan pemerintahan. 

Di tengah derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan bahkan digunakan menjadi salah satu cara mencari pundi-pundi, dengan berkeliling mengamen. 

Namun, para pengamen ondel-ondel perlu bersiap-siap, sebab pemerintah tengah menggodok peraturan mengenai larangan ondel-ondel untuk mengamen. Targetnya, peraturan daerah akan rampung sebelum puncak Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta. 

"Saya bilang sama Bang Doel, saya bilang juga sama Sekda, saya juga bilang sama Ketua DPRD, kalau enggak selesai dalam bulan ini saya yang nyelesain." kata Gubernur Jakarta, Pramono Anung. 

"Menjadikan simbol-simbol adat Betawi menjadi simbol utama, bukan untuk mencari dan digunakan untuk ngamen di jalanan." pungkasnya.
 

Baca juga: Festival Warisan Budaya Benda Ramaikan Taman Fatahillah Kota Tua

Tim Metro TV mendatangi daerah Kramat Pulo, Senen, Jakarta Pusat. Di sini warga menggantungkan hidupnya dengan membuat ondel-ondel. 

Tim Metro TV melihat ada serombongan pengamen ondel-ondel. Dengan mengikatkan dua ondel-ondel di atas angkot, mereka bersiap berangkat mencari peruntungan. 

Budayawan Betawi Yahya Andi Saputra, mendukung kebijakan pemerintah. Menurutnya, tak seharusnya ondel-ondel digunakan mengamen, terlebih tak sesuai pakem. 

"Kalau memang ada aturan seperti itu ya keren-keren saja dan bagus-bagus saja. Memang kita menunggu kehadiran pemerintah yang betul-betul, bukan hanya gertak sambal, bukan hanya ngeluarin undang-undang," ucap Budayawan Betawi, Yahya Andi Saputra.