Misteri Isi Plastik Hitam yang Dibuang Diplomat Arya Daru

17 July 2025 20:35

Spekulasi menyelimuti proses pengungkapan sebab kematian diplomat muda Kemenlu, Arya Daru Pangayunan. Meski belum bisa disimpulkan, mula-mula muncul dugaan Daru mengakhiri hidup menjadi korban pembunuhan hingga kecelakaan yang disebabkan oleh henti napas saat melakukan stimulasi seksual yang dilakukannya secara sadar. Namun, semua itu hanya spekulasi. 

"Sesak napas erotis itulah yang juga merupakan sebab musabab mengapa seseorang bisa meninggal dunia dengan cara menyumbat pasokan oksigen. Saya tidak sedang mengatakan bahwa almarhum meninggal akibat apakah itu alami, bunuh diri, perbuatan orang lain, ataukah akibat kecelakaan. Tapi saya ingin mengatakan ada empat kemungkinan beserta contoh-contoh nyata yang semoga juga bisa dijadikan sebagai bahan cermatan oleh pihak kepolisian," beber pakar psikologi forensik, Reza Indragiri. 
 

Baca:
Kriminolog Sebut Dugaan Penyebab Kematian Diplomat Arya Daru 

Namun, keluarga Daru enggan berspekulasi dan menyatakan tak ada yang benar-benar tahu penyebab kematian sang diplomat sampai polisi mengumumkan hasil penyelidikannya.

"Kami melihat ada ketidakwajaran, Bang. Tapi kami tidak ingin berspekulasi karena penyidikan sedang berlangsung juga. Kami serahkan kepada pihak yang berwajib," ujar kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus. 

Mantan Kabareskrim Polri periode 2008-2009, Komjen (Purn) Susno Duadji, berpendapat isi kantong sampah yang dibuang oleh almarhum Daru bisa jadi salah satu petunjuk kuat apa sebab kematian sang diplomat. 

"Di sampah itu kalau bahasa Jawanya, diulik-ulik, ketemu apa? Bisa ketemu makanan yang beracun, bisa ketemu obat yang diminum. Mungkin si korban ini menderita suatu penyakit, dia minum obat sudah habis. Nah, ini bisa dibaca obat apa, kemudian diminumnya overdosis apa tidak. Ini akan dicocokkan nanti dengan hasil visum," jelas Susno Duadji. 

Kini, publik menantikan bagaimana polisi memecahkan misteri ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)