Paskibraka: Dari Sejarah Hingga Seleksi Sang Pengibar Merah Putih

15 August 2025 16:22

Jakarta: Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) adalah simbol kehormatan dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia setiap 17 Agustus. Tugas mereka bukan sekadar mengibarkan Merah Putih, tetapi juga menampilkan disiplin, keteguhan, dan rasa cinta tanah air. Setiap langkah, gerakan, dan formasi yang mereka peragakan mencerminkan kerja keras berbulan-bulan demi satu momen bersejarah.

Sejarah Paskibraka dimulai pada 1946 di Yogyakarta. Saat itu, Ibu Kota Republik Indonesia sementara berada di kota tersebut. Husein Mutahar, seorang tokoh pendidikan sekaligus pejuang kemerdekaan, membentuk tim pengibar bendera yang terdiri dari lima pelajar untuk peringatan kemerdekaan. Tujuan utamanya adalah memastikan bendera Merah Putih dapat dikibarkan dengan khidmat meskipun situasi negara masih belum stabil. Tradisi ini berkembang dari skala kecil menjadi bagian tetap dari upacara kenegaraan yang melibatkan pasukan terlatih di seluruh wilayah Indonesia.
 

BACA : Begini Suasana Kesibukan di Metro TV Saat Sidang Tahunan MPR

Konsep formasi Paskibraka seperti yang dikenal saat ini mulai dirumuskan pada era Orde Baru. Jumlah anggota disesuaikan dengan formasi 17-8-45 yang memiliki makna simbolis, yaitu 17 untuk tanggal kemerdekaan, 8 untuk bulan Agustus, dan 45 untuk tahun 1945. Makna ini bukan sekadar angka, tetapi pengingat sejarah perjuangan yang selalu dibawa setiap anggota saat bertugas.

Seleksi Paskibraka dilakukan secara bertahap dan sangat ketat. Peserta berasal dari siswa SMA sederajat berusia 16–18 tahun. Seleksi dimulai dari tingkat kabupaten atau kota, meliputi tes fisik, kesehatan, pengetahuan umum, hingga keterampilan baris-berbaris. Peserta yang lolos melanjutkan ke seleksi tingkat provinsi. Dari sini, hanya dua perwakilan terbaik—satu putra dan satu putri—yang akan dikirim ke tingkat nasional.

Kriteria fisik menjadi perhatian penting, termasuk tinggi badan yang sesuai ketentuan untuk putra dan putri. Namun, fisik bukan satu-satunya penilaian. Mental, disiplin, kerja sama tim, dan wawasan kebangsaan juga menjadi faktor penentu. Calon anggota nasional akan mengikuti pelatihan intensif di Cibubur, Jakarta Timur, selama beberapa pekan. Mereka dilatih oleh pelatih profesional dan anggota TNI untuk mencapai kesempurnaan gerak serta kekompakan tim.

Paskibraka memiliki dua momen penting dalam satu hari, yakni mengibarkan bendera pada pagi hari dan menurunkannya pada sore hari. Setelah masa tugas selesai, mereka mendapat status sebagai Purna Paskibraka Indonesia (PPI) dengan tanggung jawab menjadi teladan dan membina generasi muda. Dari awal yang sederhana di Yogyakarta hingga menjadi tradisi kenegaraan, Paskibraka membuktikan bahwa mengibarkan bendera adalah tugas penuh kehormatan yang dipercayakan hanya kepada putra-putri terbaik bangsa.

(Keysa Qanita Fahira A)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Zein Zahiratul Fauziyyah)