Soft Life, Tren Gaya Hidup Santai ala Gen Z

24 January 2025 14:27

Zaman semakin maju dan persaingan hidup semakin menuntut kompetensi. Kompetensi bagi sebagian kalangan terutama generasi muda dianggap sebagai sebuah tekanan. Tetapi, mereka mencoba menghindarinya dengan mengusung 'Soft Life'.

Fenomena 'Soft Life' muncul saat sebagian orang memilih hidup dengan mengutamakan kenyamanan, santai, relaksasi, dan mengedepan kesejahteraan pribadi. Mereka mengutamakan ketenangan dan menikmati hidup tanpa terburu-buru.

'Soft Life' dipopulerkan oleh para influencer Nigeria sekitar 3 tahun silam melalui media sosial dan berkembang ke seluruh dunia. Tren ini akhirnya dijadikan gaya hidup oleh para gen z. Salah satu penyebabnya ialah tekanan sosial yang menuntut kesuksesan segera.

Mereka yang memilih 'Soft Life' bukan berarti tidak produktif. Mereka tetap bertanggung jawab dengan cara mereka sendiri, yaitu dengan cara santai.
 

Baca juga: Tips Gen Z Bisa Capai Resolusi dan Peluang Karier di Awal Tahun Baru

Menurut Psikolog Klinis Dewi Harun, 'Soft Life' adalah cara menikmati hidup dengan santai. Cara ini dapat membuat seseorang merasa bahagia.

"Hidup ini harus kita rasakan, kita nikmati kemudian kita perhatikan. Jadi kita itu enggak terburu-buru. Tapi kita harus amati, kerja kita itu ber-value enggak, ber-meaningful enggak, bertujuan enggak," kata Dewi Harun dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Jumat, 24 Januari 2025. 

Meski demikian, orang yang menjalani 'Soft Life' tetap memiliki ambisi. Justru ambisi yang dimilikinya tepat dan terencana. 

"Kalau misalnya kita punya planning yang benar, kita punya penghayatan yang benar, apa yang kita mau, karena tiap orang (ambisi) berbeda-beda," ujar Dewi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)