Danantara menyiapkan langkah percepatan untuk mengaktifkan kembali pesawat Garuda Indonesia dan Citilink yang masih berstatus grounded. Seluruh armada ditargetkan dapat kembali mengudara pada 2026.
Managing Director Non Financial Holding Operasional Danantara Febriany Eddy menyebut jumlah pesawat yang tidak beroperasi saat ini cukup besar. Kondisi ini tidak hanya menghilangkan potensi pendapatan, tetapi juga membuat maskapai tetap menanggung biaya sewa pesawat yang terus berjalan.
Danantara telah menyalurkan tambahan modal untuk mempercepat perawatan dan perbaikan
armada Garuda Indonesia dan Citilink. Langkah ini dilakukan untuk menekan potensi kerugian yang lebih besar jika pesawat terlalu lama tidak beroperasi.
(Danantara telah menyalurkan tambahan modal untuk mempercepat perawatan dan perbaikan armada Garuda Indonesia dan Citilink. Foto: Dok. Garuda Indonesia)
Operasional armada nantinya akan diiringi penataan ulang rute. Fokus diarahkan pada rute dengan pasar tinggi agar reaktivasi pesawat
grounded dapat dipercepat. Dengan strategi ini, seluruh armada ditargetkan kembali beroperasi penuh pada 2026.
Tunda Ekspansi
Sebelumnya,Direktur Utama Garuda Indonesia,
Glenny H. Kairupan, mengambil keputusan tegas. Alih-alih menambah tiga pesawat baru, Garuda memilih menunda ekspansi armada dan memusatkan energi pada perbaikan pesawat yang sudah ada.
Glenny mengungkapkan, perseroan sebelumnya menandatangani MoU pemesanan empat pesawat. Namun, dari seluruh rencana itu, hanya satu unit yang sudah dibayarkan uang muka. Tiga pesawat lainnya resmi dipostponed.
"MoU ada empat pesawat, baru satu yang DP. Tiga sisanya kami tunda dulu, karena prioritasnya perbaikan armada," kata Glenny dalam konferensi pers di Garuda Sentra Operasi, Tangerang, dikutip Sabtu, 16 November 2025.
Keputusan ini menegaskan arah perbaikan Garuda yang semakin konsisten sejak masuknya skema penyelamatan pemerintah dan BPI Danantara. Meski Danantara setuju mengucurkan modal sebesar Rp23,67 triliun, tapi mantan penerbang TNI AD ini cukup hati-hati.
(Aulia Rahmani Hanifa)