Melihat dari Dekat Kerajinan Tenun Songket di Desa Sukarara Lombok

Wijokongko • 11 November 2025 16:31

Lombok: Selain potensi alam dan wisatanya, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga terkenal dengan kain tenun songket yang indah menawan. Sentra tenunnya berada di Desa Sukarara. Dikenal sebagai 'Desa Tenun', Sukarara adalah pusat kerajinan tenun songket khas Suku Sasak yang telah diwariskan secara turun-temurun selama berabad-abad. 

Bagi masyarakat setempat, menenun (tesesek dalam bahasa Sasak, yang berarti memasukkan benang satu per satu) bukan sekadar mata pencaharian, tetapi juga sebuah tradisi dan keterampilan wajib bagi kaum perempuan, serta ekspresi makna spiritual yang mendalam.

Proses pembuatannya masih menggunakan alat tenun tradisional atau alat tenun bukan mesin (ATBM) dan bisa memakan waktu hingga satu bulan untuk satu lembar kain, tergantung kerumitan motifnya. 

Ciri khas utama tenun Sukarara terletak pada motifnya yang kaya dengan simbol seperti motif burung, tumbuhan, garis simetris, dan zig-zag, serta sering kali diperkaya dengan benang emas atau perak.

Pemerintah dan berbagai pihak juga gencar mempromosikan Desa Sukarara sebagai destinasi wisata budaya, di mana pengunjung dapat melihat langsung proses menenun, mencoba menenun, dan membeli kain langsung dari pengrajinnya.

Fenomena Songket Motif Jokowi


Belakangan ini, ketenaran tenun Sukarara semakin menanjak berkat sebuah fenomena unik: 'Songket Motif Jokowi'. Motif ini, yang memiliki pola khas (motif Bulan Getap), menjadi sangat populer setelah Presiden Joko Widodo mengenakan kain tenun dari Lombok dalam berbagai kesempatan, atau menjadi cinderamata resmi dari Presiden.

"Proses pembuatannya tergantung kerumitan dan motifnya. Ada yang satu bulan, ada yang satu minggu. Makin banyak motifnya makin lama. Motif paling susah motif Jokowi atau 'Bulan Getap', bisa selesai sekitar satu setengah bulan lamanya," ujar Rumini, seorang pengrajin.

Meskipun motif tersebut mungkin sudah ada sebelumnya, penamaan ulang menjadi 'Songket Jokowi' memberikan dampak yang signifikan bagi para pengrajin dan UMKM di desa tersebut. Banyak wisatawan dan kolektor mencari motif spesifik ini, menjadikannya oleh-oleh wajib saat berkunjung ke Lombok.

Selain melihat-lihat proses menenun dan membeli kain songket, pengunjung juga bisa meminjam dan mengenakan pakaian adat Suku Sasak secara gratis (biaya sukarela untuk mengapresiasi), untuk mengabadikan momen kunjungan Anda dengan berfoto di depan rumah adat lumbung khas Sasak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Wijokongko)