5 March 2025 15:56
Kueri ‘Penyebab Banjir Bekasi’ menjadi trending pencarian nomor 1 di mesin pencari Google. Banjir melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek sejak Selasa, 4 Maret 2025 kemarin. Salah satu kondisi paling parah terjadi di Bekasi dengan ketinggian air lebih dari 5 meter (m).
Banjir membuat sejumlah fasilitas umum rusak dan rumah warga terendam. Banjir tersebar di sejumlah titik di Bekasi yaitu di Galaxy Bekasi, Pondok Gede Permai, dan Jatiasih. Sejumlah warga juga terjebak di atap rumah mereka seperti yang terjadi di Perumahan Pondok Gede Permai. Titik ini menjadi salah satu lokasi terdampak banjir paling parah.
Di Jatiasih, ketinggian banjir mencapai tiga meter. Sementara itu, merespons banjir Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan ada delapan kecamatan yang terdampak banjir karena hujan deras pada Senin, 3 Maret 2025, malam. Ia juga menyebut ketinggian air ada yang mencapai delapan meter.
Tidak hanya merendam permukiman, banjir juga menggenangi fasilitas publik seperti rumah sakit dan pusat perbelanjaan Mal Mega Bekasi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto mengatakan bagi warga yang mendapati rumahnya rusak dapat melapor ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Baca: BMKG Sebut Potensi Bencana Hidrometeorologi Masih Mengintai |
“Untuk penganganan pascabencana bagi warga yang menemukan rumahnya rusak baik ringan, sedang, dan berat dapat melapor ke Pemkot. Nanti dapat bantuan dari pemerintah. Kalau rusak berat nanti dapat penggantian dari pemerintah,” jelas Suharyanto.
Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti memastikan penyebab banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Banjir tidak disebabkan tanggul jebol.
"Ndak gak ada yang jebol loh ya, memang curah hujan intensitas tinggi dari kemarin berapa hari," ujar Diana di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Maret 2025
Terkait infrastruktur pendukung, Diana berencana akan melakukan pengerukan sendimentasi di kali. Hal ini akan dilakukan ketika banjir telah surut.
Saat ini, Diana menekankan yang terpenting menyelamatkan terhadap warga yang terdampak banjir. Pihaknya juga telah menerjunkan sejumlah perahu karet untuk membantu proses evakuasi.
"Yang penting penduduk diamankan terlebih dahulu, nanti untuk penanganannya nanti kita akan keruk sedimentasi di sungai itu yang utama harus dilakukan bersama," tandasnya.