Bengkulu: Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan mengunjungi Kelurahan Betungan, Perumahan Raflesia, Kota Bengkulu. Lokasi tersebut menjadi salah satu titik terparah terdampak gempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo yang mengguncang Bengkulu beberapa waktu lalu.
Kunjungan Wapres Gibran semula dijadwalkan berlangsung pada pukul 14.00 WIB. Namun, mengalami penjadwalan ulang dan diperkirakan berlangsung antara sore hingga malam hari. Dalam kunjungannya, Wapres dijadwalkan meninjau langsung posko darurat, berbincang dengan warga terdampak, serta memastikan proses penanganan dan pemulihan pascagempa berjalan optimal.
Sementara itu, data sementara mencatat lebih dari 200 rumah warga mengalami kerusakan akibat gempa, dengan tingkatan mulai dari ringan hingga berat. Di Kelurahan Betungan sendiri, sekitar 40 rumah dilaporkan rusak.
Pemerintah telah mendirikan sejumlah pos darurat, termasuk posko
kesehatan dan logistik, untuk membantu warga yang terdampak. Bantuan pun telah disalurkan dari berbagai instansi, seperti Pemerintah Provinsi Bengkulu, Pemerintah Kota Bengkulu, BNPB, dan lembaga kemanusiaan lainnya. Bantuan yang diberikan berupa makanan siap saji, mie instan, hingga tenda darurat yang kini digunakan warga untuk mengungsi di depan rumah mereka.
Kepala BNPB yang telah lebih dahulu meninjau lokasi. Dia menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi sesuai tingkat kerusakan rumah warga. Warga dengan rumah rusak berat akan mendapat bantuan sebesar Rp60 juta, rusak sedang Rp30 juta, dan rusak ringan Rp15 juta.
Bencana gempa bumi terjadi di wilayah Bengkulu, dengan magnitudo 6,3, pada Jumat, 23 Mei 2025, sekitar pukul 02.52 WIB. Guncangan gempa itu dirasakan kuat warga di Bengkulu selama tiga detik.
BNPB mencatat jumlah korban mencapai 800 jiwa atau 241 Kepala Keluarga (KK). Jumlah itu ada di Kabupaten dan Kota Bengkulu.
Sementara itu, sebanyak 255 unit rumah rusak di Kota dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Kota
Bengkulu berjumlah 206 unit, delapan di antaranya kategori rusak berat. Sedangkan enam fasilitas umum juga mengalami kerusakan, yaitu masjid dua unit, kantor camat dua unit, dan sekolah dua unit.
Kemudian, di wilayah Bengkulu Tengah, sebanyak 49 rumah dan 4 unit sekolah rusak karena guncangan gempa. Dia menyebut bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan verifikasi tingkat kerusakan dan pendataan di lapangan.
(Tamara Sanny)