Kepala BNPB Tinjau Lokasi Gempa Bandung

19 September 2024 16:08

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi gempa di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung pada Kamis, 19 September 2024, pukul 11.00 WIB. Peninjauan itu diawali dengan rapat koordinasi bersama bupati dan petugas gabungan.
 
Hingga saat ini, BNPB masih melakukan penelitian akibat atau aktivitas sesar. Tercatat sejak 2020-2024 paling tidak sudah terjadi enam kali gempa yang berdampak di Jawa Barat. BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kesiap-siagaan.
 
“Dalam rapat tadi kita sepakat untuk tidak menunggu hingga tanggap darurat selesai, dalam satu dua hari kita akan masuk rehabilitasi dan rekonstruksi. Hari ini pun mulai dilaksanakan pembersihan puing-puing rumah yang rusak,” kata Letjen Suharyanto.
 
Proses rekonstruksi pasca gempa akan dibantu dengan personel gabungan dari TNI dan Polri. “Setelah rusak berat karena gempa, nanti kita bangun kembali rumahnya dengan bantuan dari TNI Polri,” ucap Letjen Suharyanto.
 
Sebelumnya, pada Rabu, 18 September 2024, terjadi gempa bumi dengan kekuatan 4,9 magnitudo yang menguncang wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. Gempa ini mengguncang tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung, dengan wilayah paling terdampak yaitu Kecamatan Kertasari, Pangalengan, dan Pacet.

Petugas gabungan masih melakukan pemutakhiran data dan membersihkan puing-puing sisa bangunan yang runtuh. Sementara korban luka-luka dilarikan ke sejumlah rumah sakit, di antaranya RSUD Kertasari, Puskesmas Ciparay, RSUD Majalaya, dan RS Muhammadiyah.
 
Kerugian fisik dari gempa Bandung di antaranya:

  • 8 unit Fasilitas Kesehatan rusak
  • 31 unit Fasilitas Pendidikan rusak
  • 55 unit tempat ibadah rusak
Berikut data kerusakan berdasarkan kategori kerusakan bangunan:
  • Rusak berat 532 unit
  • Rusak sedang 475 unit
  • Rusak ringan 1.013 unit
  • Terdampak rusak 1.263 unit

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)