Perbedaan Visi Trump-Kamala dan Dampaknya untuk Asia Tenggara

6 November 2024 10:06

Jakarta: Dua calon Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dan Donald Trump memiliki visi yang sangat berbeda mengenai masa depan AS. Ada benturan ideologi yang fundamental antara keduanya.

Kamala mewakili visi progresif yang mendukung keadilan sosial, layanan kesehatan yang komprehensif, dan tindakan iklim. Kampanye Kamala merupakan kelanjutan dari kebijakan administrasi Joe biden dan berjanji untuk lebih memperkuat reformasi progresif. 

Sementara itu visi Donald Trump lebih fokus untuk memperjuangkan populisme konservatif, mempertahankan nilai-nilai tradisional, serta memprioritaskan kepentingan AS di atas pertimbangan global.
 

Baca: Ancaman Bom Paksa 10 TPS di Georgia Buka hingga Larut Malam

Dengan visi yang diusung tersebut, keterpilihan Kamala Harris maupun Donald Trump akan berimplikasi pada kebijakan pemerintah AS yang pengaruhnya akan dirasakan dunia. Termasuk Asia Tenggara dan Indonesia.

Dari visinya, kebijakan Kamal Harris akan mengarah pada penguatan dan perluasan komitmen kerja sama internasional; melanjutkan kemitraan dengan Jepang, Australia, dan India untuk
mengimbangkan pengaruh Tiongkok di kawasan Indo Pasifik, sehingga menguntungkan negara-negara Asia Tenggara dengan menyediakan penyangga keamanan dan mendorong stabilitas regional.

Potensi investasi baru dan kolaborasi teknologi dalam proyek energi hijau juga sangat besar. Termasuk di Indonesia 

Sementara itu Donald Trump lebih mengarah pada kebijakan luar negeri yang unilateral dan transaksional. Pendekatan konfrontatif Trump terhadap Tiongkok dapat meningkatkan ketegangan di Laut Cina Selatan. 

Trump juga akan memberikan tekanan pada negara-negara Asia Tenggara untuk mengelola keamanan mereka secara independen.

Di sisi lain, kebijakan ekonomi proteksionis Trump bisa mengganggu hubungan perdagangan dan berpotensi merugikan ekonomi Asia Tenggara. Termasuk Indonesia dalam penerapan tarif masuknya barang ke AS.


 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)