Awas, Sedot Lemak Berujung Maut

3 August 2024 23:57

Memiliki tubuh ideal menjadi impian bagi seluruh perempuan. Kendati harus melewati proses medis yang menyakitkan seperti operasi, tidak menyurutkan keinginan untuk mencapai beauty standard yang ada di masyarakat. 

Namun mereka lupa bahwa ada proses-proses medis yang tidak mulus. Hal ini dialami oleh seorang wanita berasal dari Medan yang berusia 30 tahun, Ella Nanda Sari Hasibuan. Ia harus menjadi korban dari salah satu klinik kecantikan yang berlokasikan di Depok, Jawa Barat.

Selebgram Ella Nanda Sari Hasibuan meninggal dunia usai menjalani operasi sedot lemak di sebuah klinik di Depok, Jawa Barat. Nyawa Ella tak terselamatkan, diduga karena pecahnya pembuluh darah.

Kendati polisi masih menyelidiki apakah ada unsur malapraktik atau tidak, fakta mengejutkan terungkap bahwa klinik WSJ ternyata baru mengajukan izin untuk membuka klinik.

Ini diketahui setelah kami mengkonfirmasi langsung ke Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok. Izin klinik WSJ yang seharusnya melakukan pelayanan dokter umum, justru malah berubah menjadi pelayanan kecantikan.
 

Baca juga: Spesialis Bedah Tanggapi Meninggalnya Selebgram Akibat Sedot Lemak

Pihak klinik pun buka suara soal meninggalnya korban yakni Ella Nanda Sari Hasibuan. Kuasa hukum WSJ Clinic menjelaskan bahwa korban tak jujur mengenai syarat saat dilakukan tindakan sedot lemak oleh klinik.

Dari sisi keluarga yang disampaikan oleh kakak korban, Okta Hasibuan menjelaskan korban pergi ke klinik tersebut Senin 22 Juli 2024. Pihak keluarga terkejut saat mendapat kabar sang adik sudah tidak bernyawa saat dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Margonda.

Polisi telah melakukan pemeriksaan awal terhadap dokter yang menangani Ella Nanda Sari Hasibuan. Hasil pemeriksaan diketahui pembuluh darah Ella pecah sehingga meninggal dunia.

Kejadian serupa sebenarnya pernah terjadi pada 2023 dan diduga dilakukan oleh dokter yang sama dengan kasus serupa. Tetapi saat itu, korban hanya mengalami memar dan tidak meninggal dunia.

"Namun demikian pada waktu itu korbannya tidak meninggal, tetapi ada mengalami kesakitan saja, sehingga ada kesepakatan antara dokter dengan si korban sehingga mereka tidak melanjutkan kasusnya," ungkap Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana.

Dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan aestetik, Risa Crisanti menyampaikan sebelum melakukan tindakan sedot lemak harus mengetahui terlebih dahulu risikonya.

"Pasien yang mungkin dengan risiko tinggi seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, bisa juga melakukan tindakan liposuction. Asal dengan pengawasan dokternya," jelas Risa.

Beauty is pain bukanlah mitos belaka, tetapi ini adalah realitas yang terjadi di tengah masyarakat. Melalui kasus ini menjadi pembelajaran bagi setiap pihak, khususnya untuk para perempuan dalam memilih klinik kecantikan yang berkualitas serta dokter yang sudah berpengalaman.

Melalui kasus ini juga jangan sampai anda sebagai perempuan tergiur dengan harga yang murah, apalagi dengan hasil yang instan. Hati-hati karena ada aksi, ada reaksi. Kecantikan dan kematian ada di tangan Anda.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)