Pakar kesehatan masyarakat dari Departemen Kesehatan Lingkungan Kerja, Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Kedokteran Hebei, China, Fengzhu Tan mengatakan bahwa penyemprotan air memicu peningkatan konsentrasi PM2.5 serta kelembaban udara yang lebih tinggi.
Setelah melakukan penelitian dampak penyemprotan air terhadap konsentrasi PM2.5 dan kelembaban di udara dengan mengukur komposisi kimiawi air, melakukan percobaan simulasi penyemprotan air, mengukur residu, serta menganalisis data yang relevan, Tan menilai bahwa penyemprotan air ke jalan kemungkinan berpotensi memperparah polusi udara.
Selain itu, air yang disemprotkan juga bisa menghasilkan aerosol antropogenik baru atau partikel halus yang tidak terlihat, yang dapat menjadi sumber baru polusi udara.