Raja Caharles III menunggu selama tujuh dekade untuk dinobatkan sebagai raja menggantikan posisi mendiang ibunya Ratu Elizabeth II. Pertanian, tata kota, arsitektur serta isu lingkungan menjadi fokus utamanya selama Ia menduduki kursi pemerintahan.
Mempunyai nama lengkap Charles Philip Arthur George, ia resmi dinobatkan sebagai Raja Charles III untuk memimpin Inggris Raya pada Sabtu (6/5/2023). Ia sudah menjadi ahli waris takhta pada usia tiga tahun dan menunggu selama 70 tahun untuk menjadi pemimpin monarki Inggris.
Charles III juga diberi gelar sebagai Pangeran Wales abad ke 13 dan dinobatkan secara resmi sebagai pangeran di usia 20 tahun.
Ia lahir pada 14 November 1948, Charles III menempuh pendidikan di Trinity College, Cambridge pada1967 setelah tamat sekolah swasta di Istana Buckingham dan London, Hampshire serta Skotlandia.
Charles III juga mengikuti sekolah penerbangan Royal Air Force College dan Royal Naval College Dartmouth karena setiap anggota kerajaan wajib mengikuti pendidikan militer termasuk seorang pangeran.
Selama menduduki kursi pemerintahan Charles III sangat terbuka terhadap arsitektur dan perancangan tata kota. Ia kerap mengampanyekan perbaikan bangunan bersejarah dan pembangunan berkelanjutan serta peduli terhadap isu-isu perubahan iklim dan lingkungan.
Charles III aktif menjalankan pertanian organik dan seluruh keuntungan disumbangkan untuk The Prince's Charities.
Pada 1981 Charles III menikahi Lady Diana Frances Spencer yang merupakan putri dari Earl Spencer ke-8. Dari pernikahannya tersebut Charles dikaruniai dua orang putra yakni Pangeran William dan Pangeran Harry. Namun hubungan keduanya berakhir pada 1992. Setelah 13 tahun, Charles III menikah dengan Camilla yang kemudian diberi gelar sebagai Permaisuri Inggris.
Charles III dipercaya memiliki pengalaman dalam diplomasi tingkat atas. Ia pernah mewakili ibunya dalam serangkaian kunjungan kenegaraan saat Ratu Elizabeth II tak lagi melakukan perjalanan ke luar negeri.