BUMN Ditutup, Utang Menumpuk

22 August 2023 18:20

Pembubaran BUMN PT Istaka Karya (Persero) ternyata menyesakkan PR besar. Utang Istana Karya kepada ratusan sub kontraktor hingga kini belum terbayar. 

Jalan Tol Sedyatmo adalah bagian dari tol TransJawa yang menghubungkan Kota Jakarta dengan Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng sepanjang 12 km. 

Pada 2008 silam, dilakukan penambahan lajur dan peninggian untuk jalan tol ini dengan nilai proyek Rp530 miliar. Namun ironisnya disaat pendapatan tol terus naik, ada sub kontraktor-sub kontraktor yang digantung nasibnya, termasuk Triyatno.

Miris sejak 8 Mei 2023 lalu, Triyatno dan keluarganya harus tinggal di rumah kontrakan gara-gara tak sanggup membayar cicilan utang ke bank.

Menurut data tim kurator Istaka Karya, piutang Triyatno sebenarnya hanyalah Rp110 juta. Namun, entah mengapa tak terbayar hingga 15 tahun.

"Saya udah berupaya untuk meminta hak saya dengan baik-baik sesuai dengan SPK, tapi sampai sekarang hak kami belum dibayar semuanya, sampai rumah saya tanggal 8 itu disita sama bank," kata Triyatno. 

Nasib serupa juga dialami Joeliman Notokoesoemo. Pada 2011 silam, perusahaan Joeliman turut serta pengerjaan gedung Imigrasi Kelas I Jakarta Selatan yang digarap oleh Istaka Karya. Namun hingga 12 tahun gedung terbangun, utang proyeksi nilai Rp723 juta kepada PT Trimatra tak juga dibayarkan. 

Ronald Sinaga, salah satu kontraktor yang kerap menggarap proyek-proyek di BUMN Karya mengaku tak habis pikir dengan tata kelola keuangan BUMN Karya yang amburadul. Meski sudah mendapat suntikan modal dari sana-sini. BUMN Karya masih saja menebar utang.

"Yang beliau ungkapkan di publik sama ini hanya ibaratnya normatif selevel supervisor, manager. Beliau sempat bilangnya kita akan menjual aset untuk melunasi utang-utang ke vendor. Lah, bagaimana melunasi utang ke vendor kalau vendor tersebut sudah dikonversi menjadi saham," ujar Ronald.

"Ternyata setelah dapat saham setahun dua tahun kemudian, perusahaannya pailit setelah pailit dibubarkan oleh Presiden," tambahnya.

Sejak 2013 - 2017, Istana Karya sudah diurus oleh PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA). Empat tahun menjalani opname di PPA, kinerja keuangan Istaka tak kunjung sehat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)