Temuan hasil Scientific Crime Investigation (SCI) menjadi harapan mengungkap kasus tewasnya Brigadir J yang diduga akibat baku tembak melawan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo. Ini karena minimnya saksi atas kejadian yang terjadi pada 8 Juli 2022.
SCI merupakan rangkaian proses penyelidikan atau penyidikan kejahatan berdasar barang-barang bukti dan fakta lain yang ditemukan. Hasil analisa terhadap barang-barang bukti dapat melengkapi, menguatkan atau memperlemah pengakuan para sakti dan tersangka.
"Penanggungjawab pelaksanaan SCI ini adalah seorang dokter forensik yang berkoordinasi dengan ahli-ahli lainnya terkait kasus yang terjadi", ujar ahli forensik dari Universitas Airlangga, Ahmad Yudianto, Senin (01/08/2022).
Tantangannya adalah temuan berdasar pembuktian ilmiah tidak serta merta dipercaya sebagai fakta oleh masyarakat. Selalu ada kontroversi, bahkan 'penghakiman' masyarakat selama proses hukum kasusnya berlangsung. Opini yang berkembang di masyarakat rawan mempengaruhi analisa terhadap fakta yang ada.
"Orangnya sudah dituding bersalah bahkan jauh dari proses hukum yang ada, akan terpenjara ataupun lainnya. Viralitas yang berisi banyaknya opini di media sosial akan memperkuat poralisasi yang ada di masyarakat," ujar praktisi Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati.
